JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Terjadinya teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa hari lalu di Komplek Nogolait, Kampung Kenyam menyebabkan masyarakat meninggalkan rumahnya untuk mengungsi di tempat yang aman. Situasi kontak tembak antara KKB dan aparat keamanan membuat mereka takut, cemas dan terancam akan keselamatan jiwanya. Keputusan untuk mengamankan diri dengan mengungsi di Sekolah Dasar Negeri 1 Kenyam merupakan pilihan satu-satunya yang dirasa tepat agar mereka terhindar dari aksi teror dan peluru nyasar saat kontak tembak terjadi.
Namun saat ini kondisi komplek Nogolait berangsur-angsur kondusif dan sejumlah 162 warga yang mengungsi memutuskan untuk kembali kerumahnya masing-masing. Kembalinya para pengungsi tersebut turut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, saat dirinya ditemui oleh awak pers di Media Center, Sabtu (3/6).
READ ALSO : HINDARI PENGARUH KKB, SATGAS YONIF RK 115/ML BEKALI SISWA SMPN 1 MATERI KEBANGSAAN
Kabid Humas menyebutkan bahwa masyarakat yang kembali ke Komplek Nogolait diantar dan di kawal langsung oleh aparat gabungan serta Pemerintah Daerah guna memastikan keamanan warga masyarakatnya. “Kembalinya masyarakat tersebut dipimpin oleh Brigjen Pol Gatot Hariwibowo S.I.K., M.A.P selaku Danpas III Korbrimob Polri dengan menggunakan 5 Truk dari SD Negeri 1 Kenyam Menuju Komplek Nogolait,” ucapnya.
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada aparat keamanan yang dibantu Pemerintah Daerah untuk menjamin keselamatan warga masyarakat di Kampung Nogolait sehingga mau untuk kembali ke kediamannya.
Ditempat berbeda Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menjelaskan bahwa situasi dan kondisi keamanan di Distrik Kenyam hingga kini berjalan kondusif pasca kontak tembak yang terjadi sebelumnya. “Dengan kembalinya para pengungsi, tentunya kami selaku aparat gabungan baik dari TNI maupun Polri akan lebih meningkatkan keamanan di seluruh wilayah Kabupaten Nduga guna menghindari adanya gangguan dari Kelompok berseberangan dan kembali membuat ketakutan di tengah masyarakat,” tegasnya.
READ ALSO : EMION TUKANG OJEK MANTAN OPM YANG KEMBALI KE NKRI
Teror yang dilakukan KKB sangat menyita perhatian masyarakat Nogolait karena menimbulkan ancaman keselamatan bagi warga setempat. Ketakutan dan kecemasan yang dialami masyarakat berdampak kepada terhentinya aktifitas mata pencaharian mereka dan menghambat program percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Kondisi ini berpotensi meningkatkan tingkat kemiskinan yang ada di wilayah komplek Nogolait, Kampung Kenyam.
Tidak hanya sektor ekonomi, bahkan semua sektor akan terhambat seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan. Tenaga-tenaga kesehatan memilih untuk membatasi pekerjaannya sehingga masyarakat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Proses belajar mengajarpun menjadi terhenti karena siswa dan guru tidak dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik.