JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua. Dua warga sipil menjadi korban keganasan KKB. Yonatan Arruan dan Asri Obet ditemukan tewas dibelakang kebun rumah mereka dengan posisi sujud. Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, penyidik Polres Yahukimo telah memeriksa ketiga pelaku yakni NM, EDS dan JS yang ditangkap di lokasi persembunyian pada Kamis, (4/5/2023) kemarin.
Dari pengakuan salah satu JS kelompok kriminal ini mereka masuk ke kios milik Yonatan dengan cara berpura-pura membeli biskuit dan langsung membacok korban Yonatan,” kata Faizal dalam keterangannya, tersangka YS kemudian memanggil tersangka JS yang berada di luar. Kemudian tersangka JS menyuruh YS menusuk korban dengan pisau yang telah diberikan sebelumnya saat dalam perjalan, kedua korban merupakan petani, ungkap Faizal. Jumat (5/5/2023).
READ ALSO : TERIMA KASIH DARI INTAN JAYA PAPUA UNTUK SATGAS YONIF TENGKORAK
Menanggapi kejadian tersebut, Tokoh Pemuda asli Papua yang tidak ingin disebutkan namanya, meminta agar Pemerintah segera melakukan operasi besar-besaran menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB. “ Mereka hanya membuat onar dan mencoreng nama Papua secara keseluruhan, padahal mereka itu hanya segelintir, namun yang disebut-sebut Papua secara umumnya. “Mereka ini tidak ada di kampung kami, kalau ada pasti kita habisi, tidak perlu ada perang, kasih saja makanan campur racun bisa habis dia”. “Kelompok ini telah terbukti melakukan banyak pelanggaran HAM, kenapa Pemerintah masih ragu-ragu, Pemerintah sudah mengantongi banyak bukti jika mereka sudah melanggar HAM, tumpas saja mereka!. Bukti-bukti pelanggaran HAM yang dilakukan KKB bisa dijadikan nota pembelaan di PBB” imbuhnya. Video ini diunggah akun blueberry dan mendapat dukungan warganet yang meyakini pemuda ini sebagai sosok cerdas.
READ ALSO : TNI BERHASIL TUMBANGKAN KOMANDAN BATALYON KKB
Selama ini sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah agar mereka/KKB segera kembali ke tengah-tengah masyarakat, melakukan aktivitas kehidupan secara normal sebagaimana layaknya masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh Bupati Langit Jaya Bapak Mathius Awoi Tauw, S.E.,M.Si. sudah berkali-kali meminta mereka untuk segera turun dan menyerahkan diri, Bupatil menjajikan akan memberikan pekerjaan buat mereka untuk dapat hidup layak, namun mereka tetap bandel lebih tergoda dengan janji-janji para pentolan KKB di luar negri yang akan menjadikan mereka dengan jabatan dan pangkat lebih tinggi, pada hal itu hanya janji yang mustahil akan terwujud. “Marilah kita hidup damai berdampingan di bawah kasih Tuhan dalam bingkai NKRI” imbuh Bupati.