Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHANKAMPANGDAM XVII/CENDERAWASIH: KITA JAGA KEUTUHAN NKRI, TIDAK BOLEH ADA PIHAK PISAHKAN PAPUA...

PANGDAM XVII/CENDERAWASIH: KITA JAGA KEUTUHAN NKRI, TIDAK BOLEH ADA PIHAK PISAHKAN PAPUA DENGAN INDONESIA

PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Ratusan aparat TNI dari Batalyon Yonif RK 751/VJS Kodam XVII/Cenderawasih dikerahkan untuk membantu pemerintah daerah Kabupaten Nduga dalam memulangkan masyarakat pengungsi dan mempercepat pembangunan di wilayah ini. Mereka diharapkan dapat menjaga keamanan wilayah dari setiap gangguan keamanan yang mengintai dengan tetap melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan bahwa prajurit TNI yang dikirim ke Kabupaten Nduga ini adalah untuk mengantikan Batalyon Infanteri Raider 321/ Galuh Taruna yang telah berakhir masa tugasnya selama 9 bulan.

“Ya kita kirim sebanyak 400 prajurit untuk menempati pos-pos TNI mulai dari Mbua, Dal, Digi, Yal, Mugi dan Mapenduma. Jadi mereka mengantikan Batalyon 321/GT, bukan penambahan pasukan, tapi pergantian karena mereka hanya bertugas 9 bulan,” tegas Pangdam Mayjen TNI Izak Pangemanan di Mako Yonif 751/Raider usai memimpin upacara Pemeriksaan Kesiapan Satgas Yonif RK 751/VJS dalam Operasi Pamtas Mobile RI-PNG, Rabu (14/6/2023).

READ ALSO : AKSI TEROR KKB HAMBAT PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN PAPUA

Pangdam XVII/Cenderawasih : Kita Jaga Keutuhan NKRI, Tidak Boleh Ada Pihak Pisahkan Papua Dengan Indonesia. (tniad.mil.id)

Pangdam mengaku, hingga saat ini masih ada seribuan lebih masyarakat Nduga yang berada di pengungsian yakni di daerah Kenyam, Wamena dan Kuyage. Oleh karena itu, salah satu tugas dari prajurit yang dikirim ini untuk membantu pemerintah daerah mengembalikan pengungsi.

“Pemerintah daerah sedang berupaya untuk mengembalikan masyarakat Nduga yang mengungsi di gunung-gunung. Kita sedang berupaya, karena pembangunan harus berjalan dan pembangunan ini harus masyarakat yang melakukannya dan mengambil bagian dalam peningkatan ekonomi, kesehatan maupun pendidikan,” ujarnya.

Pangdam menuturkan, TNI tak memiliki niat untuk melakukan penyerangan kepada kelompok bersenjata yang ada di Kabupaten Nduga, tetapi mengajak mereka berpartisipai bersama-sama membantu pembangunan di daerah tersebut.

“Kita tidak mengumbarkan perang di Nduga, karena permasalahan yang kita hadapi adalah permasalahan sosial dimana terjadi ketertinggalan pembangunan, pelayanan pada masyarakat pun tidak maksimal sehingga kita ada disitu bantu pemerintah mengatasi semua permasalahan sosial disana,” kata Pangdam.

Ia menambahkan, keberadaan TNI di Nduga adalah untuk membantu pemerintah setempat mengatasi semua permasalahan karena aparatur pemerintahan tidak berada ditempat sehingga masyarakat bisa kembali normal beraktivitas dan pembangunan bisa berjalan lancar.

Menyikapi gangguan keamanan yang dilakukan KKB, kepada pasukan yang akan bertugas di wilayah Nduga, Papua itu, Pangdam berpesan agar TNI menyadarkan mereka untuk diajak bersama-sama mempercepat pembangunan di Papua. “TNI tidak ada permusuhan dengan kelompok bersenjata. Jadi kita ajak mereka bersama-sama membangunan daerah agar masyarakat bisa merasakan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraannya,” ungkapnya.

READ ALSO : INDONESIA TAK AKAN MENYERAH DENGAN MANUVER ULMWP

Namun apabila mereka diserang, Pangdam secara tegas menyampaikan bahwa  para prajurit harus memberikan perlawanan penuh, dan tidak boleh ragu-ragu. “Saya tidak mau ada prajurit saya yang jadi korban. Kita tidak menyerang, tetapi kalau kita diserang, kita berikan perlawanan sepenuhnya. Kami yang berada disini akan memberikan bantuan dengan kekuatan penuh kepada prajurit yang diserang. Sebab Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Pangdam.

Lebih lanjut dikatakan Pangdam bahwa, Papua diakui, dan dihormati semua negara. Untuk itu, TNI wajib menjaga dan mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia. “Kita harus jaga keutuhan negara. Tidak boleh ada pihak-pihak yang mau memisahkan Papua dengan Indonesia. Jika ada, maka mereka akan menjadi lawan kita. Jadi, saya tegaskan, kita tidak menyerang KKB, sebab mereka merupakan saudara kita, bagian dari masyarakat kita juga,” pesan Mayjen Izak, seraya meminta prajuritnya selalu membantu kesulitan masyarakat setempat agar pembangunan yang terhambat bisa berjalan kembali.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments