YOGYAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) terus menuai kecaman dari berbagai pihak khususnya dari orang asli Papua sendiri. Kali ini kecaman datang dari aktivis mahasiswa asal Papua yang sedang menjalani studi di Yogyakarta, Manuel Bonay. Dirinya menilai KSTP menjadi sumber kekacauan di tanah Papua. KSTP selama ini terus membuat onar dengan melakukan serangan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil, juga melakukan penculikan dan pembunuhan para aktivis.
Manuel Bonay mengingatkan agar anggota KSTP sadar diri apa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan besar. Sejak Papua bergabung dengan Indonesia, jelas sudah bahwa rakyat Papua sudah merdeka. Pemerintah gencar melakukan pembangunan di tanah Papua, bahkan Papua diberikan status otonomi khusus yang merupakan wujud perhatian terhadap tanah Papua. . “Saat ini sudah waktunya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, berkerja sama mengisi kemerdekaan, mengatasi ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua,” ujar Bonay.
READ ALSO : TNI-POLRI SIAP AMANKAN PEMILU DI SARANG KSTP
Bonay yakin bukan hanya dirinya yang mengutuk perbuatan bejat KSTP, masyarakat Papua pun sudah muak dengan aksi-aksi kekerasan KSTP, semua berharap agar KSTP menghentikan aksi-aksi brutalnya. Jika KSTP selalu mengatasnamakan rakyat Papua, Rakyat yang mana yang mereka atas namakan, karena pada kenyataannya semua rakyat Papua menginginkan kedamaian.
Beberapa pekan lalu aparat gabungan TNI-Polri melakukan tindakan tegas terhadap KSTP, lima anggota KSTP tewas ditangan aparat karena melakukan perlawanan dan penyerangan terhadap aparat. Langkah tegas aparat tersebut sangat didukungnya bahkan ia mengapresiasi aparat yang terus melakukan berbagai upaya menjaga keamanan, salah satunya adalah dengan mempersempit ruang gerak KSTP di wilayah rawan Papua. “Terbaru Tim Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil melumpuhkan lima anggota KST Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. Mereka sering menebar teror dan membuat onar,” ujarnya.