PAPUA, “Tabloidnusantara.com” – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan buka suara terkait kabar pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens berpeluang dibebaskan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) pimpinan Egianus Kogoya pekan ini. Dia menegaskan proses negosiasi masih berjalan. “Kita tunggu saja kalau misalnya negosiasi ini sudah bisa dilakukan nanti kita akan informasikan,” ujar Mayjen Izak Pangemanan kepada wartawan, Sabtu (9/9/2023).
Izak mengungkapkan seluruh pihak masih berupaya menjalin komunikasi dengan Egianus Kogoya dan kawan-kawan. Dia berharap proses pembebasan ini segera terwujud. “Kita tetap negosiasi dan berkomunikasi dengan KSTP bahwa penyanderaan pilot ini tidak ada untungnya,” katanya.
“READ ALSO” : ASUMSI BILA PILOT SUSI AIR DIBEBASKAN, TNI SIAP JEMPUT DI SEMUA LOKASI
Dia menegaskan aparat keamanan juga bakal menyiapkan langkah penindakan hukum secara tegas dan terukur dalam proses ini. Pasalnya, dia tak ingin negara kalah oleh kelompok tersebut. “Intinya bahwa negara tidak akan kalah dan kita tidak akan korbankan negara hanya karena pilot yang hingga kini masih ditangan Egianus Kogoya dan kelompoknya,” tuturnya.
Kendati demikian, Izak berharap proses pembebasan pilot asal Selandia Baru itu bisa berjalan aman dan damai. Sebab, dia tak mau adanya korban jiwa dalam proses ini. “Kondisi pilot tidak perlu dikhawatirkan, intinya kita masih melakukan negosiasi secara damai dan tidak mau ada korban,” bebernya.
“READ ALSO” : DEMI KEUTUHAN NKRI, TNI-POLRI BUKTIKAN PENGABDIAN DI PAPUA
Sebelumnya diberitakan, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan bahwa bakal ada kabar baik terkait penyanderaan pilot Susi Air. Julius menyinggung semoga pilot Susi Air bisa segera dibebaskan pekan ini. “Kita berdoa saja. Masih proses (pembebasan). Semoga dalam minggu ini,” ucap Laksda Julius Widjojono seperti dilansir dari detikNews, Kamis (7/9).
Julius menambahkan segala upaya telah dilakukan untuk membebaskan pilot yang telah disandera sejak 7 Februari 2023 itu. Namun, sayangnya, pihak KSTP dianggap tidak kooperatif dalam proses negosiasi. “Sudah dicoba kan, sudah, cuman kita tahu sendiri lah karakter mereka kayak apa. Melalui saudara sudah, melalui Bupati sudah, pendekatan-pendekatan seperti itu sudah kita lakukan, itu yang terdepan. Kalau operasinya belakangan,” pungkasnya.
“READ ALSO” : WUJUD PENEGAKAN HUKUM, APARAT TANGKAP LIMA PELAKU PEMBAKARAN KANTOR DISTRIK KRAMOMONGGA