PUNCAK JAYA, “TABLOIDNUSANTARA.COM” – Prosesi pemakaman Jenazah Alm. Bebi Tabuni yang merupakan anak dari Bapak Abelom Tabuni Kepala Suku Besar Kab. Puncak pada hari Selasa (8/3/2022) telah selesai dalam keadaan tertib di tempat pemakaman Jalan Moko, Kampung Ilambet, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak. Meninggalnya Alm. Bebi Tabuni telah membuat duka seluruh masyarakat Papua, khususnya keluarga besar dari Alm. Bebi Tabuni.
Saat dikonfirmasi atas berlangsungnya proses pemakaman Jenazah Alm. Bebi Tabuni, Danrem 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, Aparat Keamanan dan semua elemen masyarakat yang telah membantu proses evakuasi sampai selesainya pemakaman.
“Saya bersyukur proses pemakaman berlangsung dalam keadaan aman dan lancar. Ini semua berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak,” ucap Danrem 173/PVB.
TIBA DI TIMIKA, 8 JENAZAH KARYAWAN PT. PTT KORBAN KEBIADABAN KST LANGSUNG DIBAWA KE RSUD
“Kami TNI, khususnya Korem 173/PVB tentunya turut berdukacita atas meninggalnya Alm. Bebi Tabuni yang merupakan korban kekejaman KST di wilayah Kab. Puncak,” tambah Brigjen TNI Taufan.
Merespon pihak keluarga Alm. yang menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Prajurit TNI dan Polri saat proses Pemakaman oleh Abelom Tabuni. Danrem 173/PVB mengungkapkan Alm Bebi sangat layak dan pantas sebagai menjadi pahlawan lokal suku adatnya.
“Ini tentunya sesuai harapan dan keinginan keluarga dan adat, terlebih lagi Alm. merupakan anak dari Bapak Abelom Tabuni Kepala Suku besar Kabupaten Puncak,” jelas Danrem 173/PVB.
“Perjuangan Alm. untuk memajukan kampung dan adat terlihat dari bagaimana Alm bekerja di PT. PTT untuk kemajuan Papua dengan memperbaiki tower BTS,” tambahnya.
Selaku pihak keluarga, Abelom Tabuni menyampaikan terima kasih atas bentuk perhatian atas penghargaan yang diberikan kepada anaknya Alm. Bebi Tabuni.
PROSES EVAKUASI KARYAWAN PT. PTT BERLANGSUNG LANCAR
“Kami keluarga dan adat mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada Alm. Anak kami adalah Pahlawan bagi keluarga dan adat kami,” kata Bapak Abelom Tabuni.
