Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaHANKAMPANGDAM XVIII/KASUARI : KITA KAWAL KEHIDUPAN MASYARAKAT PAPUA BARAT UNTUK NKRI

PANGDAM XVIII/KASUARI : KITA KAWAL KEHIDUPAN MASYARAKAT PAPUA BARAT UNTUK NKRI

PAPUA BARAT, ‘tabloidnusantara.com” – Menyikapi masalah penangkapan 18 aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya yang dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri di sebuah rumah di Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, Jumat (9/6/2023), Pangdam VXIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, mengatakan bahwa ke-18 aktivis KNPB tersebut merupakan keluarga dan bagian dari NKRI.

“Sebanyak 18 aktivis yah berkaitan, dengan tanda petik. (Mereka) ini kita punya basudara semua, bukan siapa-siapa. Saya tekankan lagi ini kita punya masyarakat, dan basudara semua,” katanya saat meninjau pelaksanaan Karya Bakti Kodim 1804 Kaimana di Kampung Waho, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat, Sabtu (10/6/2023).

Bersama Kapolda Papua Barat, Irjen Daniel Tahi Silitonga, Gabriel Lema mengatakan selalu menekankan kepada semua prajurit untuk tidak menyalahkan masyarakat. Ia meminta prajurit terlebih dahulu harus mencari tahu alasan masyarakat memilih bergabung dengan organisasi-organisasi terlarang.

READ ALSO : PENGERAHAN PASUKAN TNI/POLRI DAN KEBUTUHAN KEAMANAN PAPUA

Penangkapan 19 Aktivis KNPB di Tambrauw, Papua Barat. (detik.com)

Seperti diketahui dalam pemberitaan sebelumnya bahwa dari sekian banyak aktivis yang diamankan hanya 3 orang yang dinyatakan sebagai tersangka makar. Ketiga tersangka tersebut benar-benar mempunyai pengaruh kepada masyarakat agar berpihak dan mau mendeklarasikan diri. Tersangka UK menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KNPB Wilayah Maybrat dan Sorong Raya dengan tugas sebagai inisiator yang mengumpulkan masyarakat dan mendoktrin dengan paham sparatis serta merekrut mereka untuk bergabung dengan kegiatan KNPB yang ingin memisahkan diri dari NKRI dan merdeka

Kemudian tersangka inisial Y berperan sebagai kurir atau intelijen dalam struktur organisasi KNPB Tambrauw yang baru dibentuk. Sementara tersangka WY berperan sebagai tenaga keamanan yang bertugas menjaga keamanan saat kegiatan deklarasi dan pelantikan berlangsung.

Kenyataan ini sangat memprihatinkan dimana masyarakat sangat rentan terhadap idealisme lain karena kurangnya wawasan berkebangsaan. Doktrin-doktrin dengan tujuan untuk memisahkan diri dengan NKRI membuat kecintaan masyarakat dengan NKRI menjadi pudar sehingga mudah dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang ingin mencari keuntungan sendiri.

“Yang pertama harus disalahkan adalah kita semua pemangku kepentingan dalam pemerintah ini. Kita mungkin belum sampai ke sana,” ujar Gabriel Lema mengakui kurangnya masyarakat dalam pemahaman wawasan berkebangsaan. Iapun berterima kasih dan bersyukur kepada masyarakat langsung menyadari perbuatan mereka itu. “Puji syukur mereka sudah menyadari hadirnya aparat TNI dan Polri termasuk pemerintah daerah sehingga mereka sadar. Ini yang kita harapkan,” ujar Pangdam VXIII Kasuari.

READ ALSO : JUBIR OPM : MASIH ADA WAKTU SELAMATKAN PHILIPS MEHRTEN UNTUK INDONESIA

Ke depan, ia akan memasuki wilayah-wilayah di Kabupaten Tambrauw untuk lebih mengenal warga di sana. “Dalam rangka mengawal kehidupan masyarakat agar bisa jelas masyarakat arah kompasnya yakni Negara Republik Indonesia,” kata Gabriel Lema.

Menurutnya, Pangdam masih banyak hal positif yang dimiliki masyarakat, untuk dipersembahkan bagi Indonesia.  “Mulai dari cara berfikir, berucap, bahkan bertindak. Kami juga berterima kasih kepada aktivitis-aktivis ini dan masyarakat umum,” kata Pangdam VXIII Kasuari. “Kita membutuhkan mereka untuk membangun bangsa ini, kampung, dan distriknya,” ujar Gabriel Lema. Ia meyakini makin banyak simpatisan maupun aktivis organisasi terlarang yang akan kembali ke pangkauan NKRI.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments