PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Beberapa minggu terakhir Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 sedang menggiatkan operasi penegakan hukum kepada Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga merupakan anggota dan simpatisan KSTP pimpinan Egianus Kogoya yang saat ini sedang meningkatkan aksi terornya dan kerap berulah di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Penangkapan pertama dilakukan di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023. Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.
READ ALSO : TOLAK PEMBANGUNAN PAPUA, KSTP BAKAR PERUMAHAN DINAS DPRD DAN KIOS
Kemudian, pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Mereka diduga sebagai simpatisan yang kerap memberi informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KSTP. Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga anggota KSTP Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa (19/9/2023).
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menjelaskan, penangkapan-penangkapan yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz sudah sesuai dengan rencana untuk melemahkan kekuatan KSTP. Menurutnya, selama ini KSTP mampu bertahan hidup di dalam hutan karena mereka memiliki simpatisan yang bertugas menyuplai logistik. “Saya sudah berulang kali bicara, untuk penanganan KSTP, secara perlahan jalur logistiknya kita putus, baik itu suplai bahan makanan maupun amunisi dan senjata api,” ujarnya di Jayapura, Jumat (22/9/2023).
READ ALSO : ANTISIPASI TEROR KSTP, DUA JEMPOL PENAMBAHAN PERSONEL KEAMANAN
Namun, upaya tersebut ia tegaskan harus dilakukan dengan penuh kecermatan karena bila aparat salah tangkap maka akan menimbulkan masalah baru yang berisiko memicu kegaduhan di tengah masyarakat. “Ini perlu kehati-hatian, jangan sampai kita salah tangkap sehingga petugas di lapangan harus cermat, kalau yakin mereka bagian dari kelompok itu maka jangan ragu lakukan penangkapan,” kata Fakhiri.
Namun, ia mengakui bahwa jalur logistik Egianus Kogoya belum tertutup sepenuhnya karena diyakini masih banyak jumlah simpatisan yang Egianus gunakan untuk keperluan kelompoknya. “Kan lubangnya ini kan banyak sekali, terus kan di situ tidak hanya seperti kemarin orang dewasa, kan ada anak-anak, ibu-ibu,” ungkapnya. Menurut Fakhiri, faktor keluarga menjadi alasan mengapa beberapa oknum masyarakat mau membantu KSTP, walau mereka sadar hal tersebut melanggar hukum.
“Jadi cukup banyak (simpatisan), mungkin hubungan kekerabatan ya, kita memaklumi karena memang namanya gerilya itu kan seperti itu. Dia bertumpu pada keluarganya, masyarakat yang ada di sekitarnya,” tuturnya.
READ ALSO : SATU KSTP PELAKU TEROR DI OKSIBIL, TEWAS TERKENA TIMAH PANAS SNIPER APARAT