PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Bencana kelaparan akibat kekeringan terjadi di dua Distrik Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah sejak bulan lalu. Dua distrik ini yakni Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Bupati Puncak Willem Wandik telah menetapkan status tanggap darurat bencana kelaparan/kekeringan di dua distrik tersebut terhitung mulai 7 Juni hingga 7 Agustus 2023. Penetapan itu berdasarkan surat keputusan bupati Nomor 300.2/28/tahun 2023 tanggal 7 Juni 2023.
Merespon kondisi di dua distrik itu, Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Panglima TNI Yudo Margono mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa sembako. Bantuan logistik dari TNI bersama Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327 melalui Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta timur Senin 24 Juli 2023.
READ ALSO : PEMERINTAH PASTIKAN KEAMANAN PAPUA DAN UPAYAKAN PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR
“Bantuan kemanusiaan yang kemarin kita kirim dan hari ini tadi pagi kita kirim juga lagi tambahan di sana di Ilaga yang sekarang lagi musim dingin kekeringan sehingga banyak tanaman yang mati,” kata Yudo. “Sehingga berdampak pada kekurangan bahan makan di sana. Sehingga kemarin Mensos mengirim, kami juga mengirim dan sudah sampai disana,” sambungnya. Ia juga membantah penyaluran bantuan dari TNI dan Kemensos dihambat oleh gangguan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
Adapun Bantuan Sosial (Bansos) dari Panglima TNI maupun dari Kemensos RI itu berupa: Beras, mie instan, sembako, makanan siap saji, tenda gulung, sarden, cornet, biscuit, sosis, abon, pakaian dan selimut. Total bansos yang dikirim itu seberat 12.515 Kg menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327 dengan crew sebanyak 13 Personel, sebagai pilot Mayor Pnb Putut, Co Pilot Ltt Pnb Gazha dan Ltd Pnb Agung dan Navigator Kapten Nav Gia, berangkat dengan route dari HLP – HND (PTM) – YKU (Lanud Yohanes Kapiyau Timika).
Diketahui, bencana kekeringan mengguncang beberapa wilayah di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah selama tiga bulan terakhir, Sabtu (22/7/2023). Akibatnya sebanyak 7.000 warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi harus mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika, dan Nabire. Bantuan Kemanusiaan TNI sebagai bukti nyata bahwa TNI selain menjaga kedaulatan di Tanah Papua, juga berperan aktif memberikan bantuan di daerah yang dilanda kekeringan.
READ ALSO : PANGLIMA TNI YAKINKAN PENGIRIMAN BANTUAN KE PAPUA AMAN DARI GANGGUAN KKB
Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan warga mengungsi karena kondisi cuaca ekstrem, cuaca sangat dingin, tidak ada hujan yang menyebabkan tanaman rusak dan busuk. Kondisi tersebut diperparah ketika masyarakat makan, perut mereka menjadi sakit dan terkena diare.
“Distrik Agandugume dan Lambewi daerah yang sudah ditetapkan jadi bencana tetap jadi setiap tahun di Mei hingga Agutus sering terjadi kemarau,” terangnya. Willem juga menyatakan penyaluran bantuan di dua distrik itu tidak dapat dilakukan dengan perjalanan udara karena situasi yang tidak kondusif.
“Bandara di Agandugume itu kami sudah bangun dan sudah aspal. Kami harus bawa bantuan itu sampai di Agandugume tapi karena beberapa waktu terakhir hingga dampak dari pada pilot yang ditangkap di Ndugama berdampak sampai di Agandugume.”
“Dan ada juga pesawat yang masuk terjadi penembakan dan ini menjadi pilot dan maskapai trauma dengan hal itu,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).
READ ALSO : PENUHI TARGET 2023, TNI BACKUP KOMINFO MEMBANGUNA BTS DI PAPUA