back to top
Senin, Desember 9, 2024
BerandaNEWSHANKAMCARA HALUS ANGGOTA DPR LAURENZUS KADEPA BUJUK KKB

CARA HALUS ANGGOTA DPR LAURENZUS KADEPA BUJUK KKB

JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Cara-cara persuasif dan mengedepankan negoisai dalam pembebasan Pilot Susi Air Captain Pilot Philip Mark Mehrtens terus dilakukan dan diupayakan oleh pemerintah maupun aparat keamanan. Semua pihak berharap penyanderaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berakhir dengan damai tanpa menimbulkan korban jiwa dari semua pihak.

Tak lepas dari itu semua anggota DPR Papua Laurenzus Kadepa juga berupaya menggunakan cara halus untuk membujuk KKB Papua penyandera pilot susi air. Laurenzus mengajak KKB Papua menunjukkan pada dunia bahwa mereka tak sejahat itu. Hal ini bertujuan agar KKB Papua sadar dan membebaskan pilot tersebut. “Mari tunjukkan kepada dunia kalau TPNPB-OPM tidak sejahat itu, seperti tuduhan berbagai pihak selama ini,” kata Laurenzus, melansir dari Tribun Papua, Senin (5/6/2023).

Laurenzus juga meminta pemerintah, termasuk TNI dan Polri, untuk melakukan pendekatan keamanan secara proporsional dan terukur dalam upaya-upaya pembebasan Captain Philip dan penanganan situasi di Papua. Menurutnya, keterlibatan pemerintah daerah, sipil, Gereja, adat, Komnas HAM dan berbagai pihak sangat penting dalam upaya pembebasan Captain Philip.

“Kami khawatir ancaman penembakan yang disampaikan TPNPB-OPM Nduga justru menjadi provokasi sekaligus legitimasi untuk memperbesar pendekatan keamanan di Papua,” ujarnya. Untuk itu, dia berharap agar kelompok Egianus Kogoya tidak melakukan tindakan yang berlebihan dan bisa menghargai hak hidup dari Philips Mark Mehrtens.

READ ALSO : PEDULI MASYARAKAT PAPUA, TNI BERIKAN LAYANAN KESEHATAN GRATIS

pilot susi air 169
Video Ancaman KKB akan tembak mati Pilot Susi Air (detik.com)

Sebelumnya, diketahui bahwa Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bakal menembak pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens. Hal tersebut dikatakan Sebby dalam video singkat yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (27/5/2023).

Dalam video tersebut, Egianus Kogoya memberi waktu kepada Indonesia agar dapat memenuhi keinginan pihaknya. Keinginan Egianus Kogoya adalah bernegosiasi terkait pembebasan sang pilot yang selama ini disandera olehnya. “Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot,” tegas Egianus dalam video tersebut.

Video yang berdurasi 1 menit lebih 11 detik itu, pilot Philips juga berbicara bahwa separatis menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua. “Negara yang lain, jika tidak bicara dengan Indonesia dalam waktu dua bulan, mereka akan tembak saya,” kata Philips dalam video tersebut.

Lebih lanjut Captain Phillip mengatakan, jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka (KKB) mengatakan akan menembak dirinya. Seperti telah diketahui dalam pemberitaan sebelumnya bahwa Philips Mark Methrtens telah disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan hingga saat ini.

646f1aa66897d pangdam xvii cenderawasih mayjen tni izak pangemanan menyatakan pembebasan sandera yang hingga kini ditawan kkb lebih mengedepankan komunikasi 1265 711
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan. (tvonenews.com)

READ ALSO : LEGISLATOR MINTA PATROLI DITINGKATKAN DAN KONFLIK DISELESAIKAN UNTUK OPTIMALNYA PEMBANGUNAN DI PAPUA

Sebelumnya, ancaman yang dilayangkan oleh KKB Papua penyandera Pilot Susi Air tampaknya tak berguna. Bukannya mendapat apa yang diinginkan, KKB Papua justru mendapat ancaman balik dari Mayjen TNI Izak Pangemanan. Ia meminta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya segera membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang mereka sandera karena ancaman-ancaman KKB terhadap pemerintah tidak ada gunanya. “Egianus Kogoya dan semua yang ada di sana, segera bebaskan saja pilot itu, karena ancaman itu juga tidak ada gunanya,” kata Pangdam, seperti dikutip dari Antara, Rabu (31/5/2023). “Negara ini negara berdaulat, diakui seluruh dunia,” lanjut dia.

Menurut Pangdam, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tengah mengupayakan membebaskan Philip dari tangan KKB. “Kedepankan Forkopimda karena ini permasalahan sosial. Jadi yang menyelesaikan Forkopimda di mana Kodam adalah salah satu bagian Forkopimda,” paparnya.

TABLOID BOLA

Tabloid Nusantara
Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments