JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Masih dalam hitungan hari pemberlakuan status Operasi Siaga Tempur oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, situasi di lapangan terlihat sudah mulai membuahkan hasil. Satu persatu anggota kelompok KKB Papua ditembak mati dalam kontak senjata dengan TNI-polri dan sebagian lagi ditangkap pada saat penggerebekan persembunyian mereka, bahkan dalam pemberitaan di berbagai media dinyatakan posisi KKB kelompok Egianus Kogoya sudah mulai terjepit di wilayah Nduga.
Melihat situasi ini, Juru Bicara KKB Sebby Sambom buru-buru mengeluarkan statemen dalam video kontennya menyatakan permohonan kepada Presiden RI Joko Widodo agar mengganti Panglima TNI Laksama TNI Yudo Margono dengan alibi kebijakan Siaga Tempur yang dikeluarkan telah menyengsarakan rakyat Papua.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Julius Widjono dalam keterangan Persnya meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan Operasi Siaga Tempur yang diterapkan TNI di sejumlah daerah rawan di Papua, ”Untuk diketahui bahwa tidak usah khawatir dengan istilah Siaga Tempur, karena itu sudah tersusun, tidak ngawur, tidak melebar kemana-mana, ya di situ,” kata Julius.
READ ALSO : MEMBANGUN INDONESIASENTRIS MULAI DARI PAPUA
Pimpinan TNI memandang bahwa Operasi Siaga Tempur perlu dilakukan karena aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) di tanah Papua semakin agresif dan mengancam keselamatan masyarakat, Prajurit juga kedaulatan NKRI. Sementara itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan bahwa status siaga tempur bukan operasi militer dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Yudo mengatakan status itu diterapkan untuk kesiapsiagaan prajurit di daerah rawan. Ia ingin naluri militer prajurit tumbuh dengan penetapan status itu. (Rabu, 26 April 2023)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terlihat pergerakan kelompok KKB saat ini sudah mulai kedodoran, kocar-kacir menyelamatkan diri. Sikap sangar dan arogan yang ditunjukkan KKB selama ini sudah mulai melemah dan cendrung menghindar dari kejaran Aparat TNI-Polri dan bahkan Jubir Sambon sudah tidak punya muka lagi memelas minta perlindungan kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo mengganti Bapak Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
READ ALSO : KOMITMEN SATGAS YONIF R 200/BN BERSAMA MASYARAKAT JAGA KEBERSIHAN KAMPUNG KOBAGMA
Begitulah cara-cara yang selama ini digunakan KKB dalam bertindak, ketika Aparat TNI-Polri berlaku Humanis, mereka mencak-mencak ngomong sesumbar bak jagoan, berani memunculkan diri ke permukaan, seolah-olah TNI-Polri sudah tidak ada apa-apanya. Namun giliran Aparat TNI-Polri bertindak tegas mereka ngacir lari terbirit-terbirit memelas minta dikasihani.