JAKARTA “tabloidnusantara.com” – Batalyon Infanteri (Yonif) 122/Tombak Sakti milik Kodam Bukit Barisan dan Yonif Raider Khusus 111/Karma Bakti milik Kodam Iskandar Muda, Aceh diberangkatkan untuk masuk ke wilayah Papua dalam misi tugas operasi pengamanan perbatasan negara.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Kodam I Bukit Barisan dilansir VIVA Militer, Selasa 4 Juli 2023, kedua batalyon bergerak masuk belantara Papua melalui jalur laut dengan menumpangi 3 kapal perang TNI Angkatan Laut. Ratusan prajurit TNI yang tergabung dalam satgas kedua batalyon bergerak melalui Dermaga Pangkalan Utama TNI Al (Lantamal) I Belawan, Sumatera Utara.
READ ALSO : PANGLIMA TNI : PROSES NEGOSIASI PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR DISERAHKAN KE PJ BUPATI NDUGA
Pemberangkatan pasukan menuju Papua langsung dilepas oleh orang nomor satu di tubuh TNI, yakni Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono dengan didampingi Pangdam Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Daniel Chardin. Di hadapan Panglima TNI terlihat jelas semangat para prajurit TNI Angkatan Darat yang akan segera meninggalkan Andalan menuju Papua berkobar dan siap melaksanakan tugas sebaik mungkin.
READ ALSO : PEMERINTAH DAN APARAT KEAMANAN TIDAK AKAN GEGABAH SELAMATKAN PILOT SUSI AIR
Pasukan Yonif 122/Tombak Sakti bergerak masuk Papua dengan dipimpin Komandan Satgas, Mayor Inf Diki Apriyadi, sedangkan pasukan petir khusus Darma Bakti dipimpin langsung oleh Letnan Kolonel Inf Agus Satrio Wibowo. Kedua batalyon akan bertugas di belantara Papua selama 12 bulan ke depan. Di sana mereka tak cuma fokus menjaga perbatasan RI dengan Papua Nugini. Tapi juga melaksanakan operasi teritorial kemasyarakatan untuk membantu kesulitan yang diderita masyarakat di perbatasan negara.
Acara pelepasan diawali dengan paparan kesiapan operasi dari Dansatgas Yonif 122/TS, Mayor Inf Diki Apriyadi, SHub Int, dilanjutkan laporan Dansatgas Yonif RK 111/KB, Letkol Inf Agus Satrio Wibowo, SIP, kepada Panglima TNI. Selesai paparan, Panglima TNI langsung memberi pengarahan kepada Wadanpos ke atas dari masing-masing Satgas. Pengarahan Panglima TNI dilakukan secara tertutup.
READ ALSO : OPM SADARI MEMBUNUH PILOT SUSI AIR TIDAK ADA UNTUNGNYA