back to top
Senin, Desember 9, 2024
BerandaNEWSHANKAMBUNTUT GANTI RUGI PEMBEGALAN TAK DIPENUHI, WARGA BLOKADE JALAN UTAMA TRANS PAPUA...

BUNTUT GANTI RUGI PEMBEGALAN TAK DIPENUHI, WARGA BLOKADE JALAN UTAMA TRANS PAPUA BARAT

PAPUA BARAT Tabloidnusantara.com” – Warga Manokwari, Papua Barat, memblokade jalan buntut dari peristiwa pembegalan yang terjadi buntut dari peristiwa begal terhadap tokoh agama dan anaknya di depan kantor pengadilan negeri Manokwari, Sabtu (8/7/2023).

Jalan Utama Maruni Kabupaten Manokwari yang menghubungkan Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dan Provinsi Papua Barat Daya diblokade warga pada Senin (7/8/2023) sejak pukul 04.00 WIT. Hingga pukul 10.00 WIT, aksi blokade tersebut masih berlangsung.  Selain jalan utama trans-Papua barat, warga juga menghalangi jalan menuju daerah Prafi di kampung Wasai Distrik Manokwari Selatan.

READ ALSO : PANGLIMA TNI BUKA-BUKAAN STRATEGI PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR

Polisi ambil sikap tegas untuk membuka paksa blokade ruas Jalan Maruni yang merupakan Jalan Trans Papua Barat pada Senin. Kapolresta Manokwari Kombes Rivadin Benny Simangunsong mengatakan kepolisian tidak memberikan toleransi terhadap setiap aksi blokade jalan yang menghambat aktivitas masyarakat. “Kami tidak akan mentolerir aksi pemalangan fasilitas publik,” kata Simangunsong.

Aparat gabungan polisi dan TNI berjaga jaga di sekitar Bandara Bilorai Distrik Sugapa

Dia menjelaskan pelaku pembegalan telah ditangkap dan sudah diupayakan mediasi antar kedua belah pihak (keluarga korban dan keluarga pelaku). Namun, permintaan ganti rugi dari keluarga korban sangat tidak relevan sehingga keluarga pelaku tidak menyanggupi. “Kami sudah memediasi, tetapi tidak ada titik temu karena permintaan ganti rugi di luar logika,” ucap dia.

READ ALSO : SEMPAT 7 JAM TERBLOKADE, APARAT KEAMANAN PAKSA BUKA PALANG JALAN TRANS PAPUA BARAT

Dia menuturkan kepolisian menghormati kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah lapisan masyarakat setempat. Akan tetapi, implementasi kearifan lokal kerap disalahgunakan demi mewujudkan kepentingan sekelompok orang. “Negara tidak akan kalah dengan orang-orang yang punya kepentingan pribadi,” ucap dia.

Menurutnya pihak kepolisian terlebih dahulu melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban yang melakukan blokade jalan. Upaya tersebut tidak dihiraukan oleh kelompok warga, sehingga anggota kepolisian akan membuka paksa blokade ruas jalan Trans Papua Barat.

READ ALSO : ENAM BULAN DISANDERA KKB, KESELAMATAN MARK MEHRTEN JADI PRIORITAS MFAT SELANDIA BARU

TABLOID BOLA

Tabloid Nusantara
Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments