JAKARTA, “Tabloidnusantara.com” – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (ASEAN IIDC) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8). Acara itu berisi dialog antar-tokoh agama di kawasan Asia Tenggara.
Uskup Jayapura, Yanuarius Teofilus Matopai You, menjadi salah satu pembicara mengangkat konflik di Papua yang tak kunjung selesai. Ia menyebut, kekerasan tidak akan bisa menyelesaikan konflik. “Sejarah menunjukkan bahwa, kekerasan belum mampu menyelesaikan konflik Papua, itu hanya menambah jumlah korban dan memperburuk masalah,” kata Yanuarius.
READ ALSO : LOKASI KKB SANDERA PILOT BERADA DI MEDAN YANG SULIT DIJANGKAU DAN BERPINDAH-PINDAH
Yanuarius menegaskan, konflik di Papua harus diselesaikan dengan cara yang damai agar tidak ada pertumpahan darah lebih jauh. “Oleh karena itu ada dua pendekatan dialog yang dikembangkan yang ditangani selama ini. Yaitu kami menggunakan untuk mengurangi berbagai permasalahan di Papua, yaitu dialog eksternal dan dialog internal,” ujarnya.
Secara dialog eksternal, Yanuarius mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan SDM Papua yang didorong melalui upaya membangun perdamaian dan menciptakan stabilitas perdamaian melalui tiga pilar, yaitu dengan melibatkan tokoh adat, pemerintah, dan gereja. “Selain dengan itu di Papua, kami terus menggandeng persekutuan gereja-gereja Papua dengan agama lain, untuk secara bersama-sama berusaha menciptakan perdamaian di tanah Papua,” pungkas dia.
READ ALSO : SETENGAH TAHUN PILOT SUSI AIR DISANDERA, SEJAUH MANA UPAYA PEMBEBASANNYA?
Sementara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, masyarakat di lingkungan ASEAN sebenarnya mewarisi sebuah peradaban yang sama. “Kita mewarisi suatu share civilizational values yang tumbuh jauh ke belakang dalam sejarah sejak abad ke-3 sebelum masehi,” kata Gus Yahya dalam sambutannya.