JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – TNI-Polri masih melakukan pencarian pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), yang hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023). Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY yang dipiloti Philips itu dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Satgas Damai Cartenz yang merupakan gabungan TNI-Polri bahu membahu menjalankan tugasnya untuk mencari pilot yang disandera sekaligus melakukan Operasi penegakan Hukum yang Tegas dan Terukur kepada kelompok KKB yang melakukan gangguan keamanan terhadap masyarakat Papua.
Selama hampir 4 bulan menjalankan operasi, Satgas Damai Cartenz telah berhasil mempersempit pergerakan KKB di daerah Nduga Papua setelah sebelumnya operasi dilakukan sampai daerah Lanny Jaya. Seperti yang dilansir dalam media sumeks.co bahwa hingga kini, prajurit TNI-Polri masih terus melakukan pengepungan di wilayah yang menjadi target operasi rawan kontak senjata.
READ ALSO : SIAGA TEMPUR, KKB KOCAR-KACIR
Bahkan posisi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kini semakin terjepit setelah kehilangan anggota, senjata dan amunisi usai digempur oleh TNI-Polri. Strategi yang dijalankan Satgas Damai Cartenz dikabarkan berhasil menangkap 13 anggota KKB Papua dan menyita 13 pucuk senjata api beserta 710 amunisi berbagai kaliber dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Enam dari 13 pucuk senjata api tersebut disita dari KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Sementara, 4 pucuk dari Kabupaten Jayapura, 2 pucuk dari Kabupaten Puncak, dan 1 dari Kabupaten Jayapura.
“Penyitaan 13 pucuk senjata api ini merupakan bentuk keseriusan TNI-POLRI,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura.
Satgas Damai Cartenz juga menyita 16 buah magasin dan 136 senjata tajam serta alat komunikasi berupa 76 unit ponsel, 23 handy talky (HT) dan empat unit radio SSB. Dalam operasinya yang dilakukan secara terus menerus Satgas TNI-Polri juga berhasil menyita 7 buah kamera dan teropong, 4 buah laptop dan 4 buah bendera Bintang Kejora. Dalam wawancara yang dikutip di media disway.id, Kombes Faizal menyebutkan bahwa pihaknya telah menahan 31 orang anggota KKB untuk menjalani proses hukum. “Penyidik masih melengkapi data sebelum dilimpahkan ke jaksa untuk diproses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Sementara itu sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dikabarkan telah menyerah sekaligus menyerahkan senjatanya kepada TNI di wilayah Perbatasan RI PNG. Melansir dari Penerangan Kodam Cenderawasih, mantan anggota KKB Papua berinisial Sdr. E (32) dan J (35) menyerahkan secara sukarela senjata api (Senpi) jenis Engkel Loop kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 725/Woroagi dibawah naungan Kolakops Korem 174/ATW di Kab. Boven Digoel, Papua Selatan.
“Saat Jum’at pagi, Sdr. J dan E mendatangi salah satu Pos Satgas Yonif 725/Woroagi, setelah diterima oleh anggota Pos kemudian kedua orang tersebut mengaku membawa senjata api jenis Engkel Loop dengan maksud ingin menyerahkan kepada anggota Pos Satgas Yonif 725/Woroagi,” kata Komandan Satgas (Dansatgas) Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi, S.E.
READ ALSO : MELALUI TMMD Ke-116, TNI PEDULI DAN PERCEPAT PEMBANGUNAN PAPUA
Dalam keterangannya Letkol Syafruddin mengungkapkan, bahwa penyerahan Senjata Api oleh Sdr. E dan J kepada Satgas Yonif 725/Woroagi merupakan hasil hubungan baik dengan masyarakat. “Selama ini Satgas Yonif 725/Woroagi melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG khususnya di wilayah Boven Digoel disertai dengan adanya interaksi dan menjalin silaturahmi yang baik dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Pos jajaran Satgas Yonif 725/Woroagi,” ujarnya. “Hal ini lah yang mendasari penyerahan Senpi secara sukarela kepada Satgas Yonif 725/Wrg sesuai dengan pernyataan Sdr. J dan E di saat menyerahkan senpi tersebut,” pungkasnya menjelaskan.