PAPUA BARAT, “tabloidnusantara.com” –Tim gabungan Polda Papua Barat saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap penggunaan Dana Desa pada dua daerah yang kerap menjadi sasaran gerakan kelompok separatis dan berafiliasi dalam organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Penyelidikan ini dilakukan karena sebelumnya Dana Desa di wilayah Papua Barat diduga ada yang mengalir ke Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang selama ini kerap melakukan teror kepada masyarakat dan aparat keamanan.
Secara tegas Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga menginstruksikan kepada jajarannya agar dugaan penyalahgunaan Dana Desa itu diusut tuntas. “Terkait aliran Dana Desa untuk menunjang kegiatan yang bertentangan dengan NKRI menjadi salah satu agenda prioritas Polda Papua Barat sebagaimana arahan dan komitmen Bapak Kapolda,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat, Kombes Pol. Romilus Tamtelahitu ketika dimintai konfirmasi di Manokwari, Jumat (28/10/2022).
READ ALSO : PANGDAM CENDERAWASIH DUKUNG POLDA LAKUKAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KSTP
READ ALSO : AKTIVIS MAHASISWA PAPUA SEBUT KSTP SUMBER KEKACAUAN
Menurutnya tim gabungan yang dibentuk Polda Papua Barat sedang melakukan pendalaman penggunaan Dana Desa di Kabupaten Maybrat dan Teluk Bintuni. Hal ini disebabkan karena dalam dua tahun terakhir dua daerah ini secara berturut-turut terjadi peristiwa penyerangan terhadap aparat negara maupun warga sipil.
Pihak Polda Papua Barat secara spesifik menyebutkan bahwa sejumlah kampung di Maybrat dan Teluk Bintuni telah dijadikan target penyelidikan penggunaan dana desa karena diduga sebagai sarang organisasi KNPB. “Ada sejumlah kampung yang sudah terindikasi menggunakan Dana Desa untuk menopang kegiatan-kegiatan kelompok separatis yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia,” ujar Kombes Romilus Tamtelahitu.
Setahun sebelumnya pada tanggal 21 Oktober 2022, Kepolisian Daerah Maluku telah menangkap enam orang tersangka penyelundupan sejumlah senjata api dan ratusan amunisi yang akan diselundupkan ke kelompok separatis dari Maluku ke Papua.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku, Kombes Polisi Andi Iskandar menyatakan hasil pemeriksaan awal para tersangka menyebut penyelundupan senjata ke Papua karena ada pemesan. “Iya benar, ada rencana penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua dari Maluku. Alasan tersangka menyelundupkan senjata api ke Papua karena ada permintaan pengiriman senjata dari warga Papua yang berafiliasi ke separatis,” ujar Andi Iskandar di Ambon.
READ ALSO : APARAT KEAMANAN UNGKAP KASUS TERBUNUHNYA AKTIVIS PEREMPUAN MICHELLE KURISI