back to top
REDAKSI "PT.NUSANTARA WARTAMA DUABELAS" MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA MARHABAN YA RAMADHAN 2025
BerandaNASIONALKESEHATANDIBERIKAN OBAT PANAS KADALUARSA OLEH PUSKESMAS, BAYI 8 BULAN DI LARIKAN KE...

DIBERIKAN OBAT PANAS KADALUARSA OLEH PUSKESMAS, BAYI 8 BULAN DI LARIKAN KE IGD RS, BEGINI KRONOLOGI

BEKASI, tabloidnusantara.com Seorang bayi berusia delapan bulan terpaksa harus dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit pada Rabu (12/3) lalu.

Hal ini terjadi disebabkan sang bayi mengonsumsi obat kadaluarsa yang diberikan dari salah satu puskesmas di wilayah Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Obat tersebut didapatkan ibu korban, N, setelah mengikuti program imunisasi posyandu di puskesmas lingkungan rumahnya.
N menjelaskan kronologi bagaimana bayinya itu mengkonsumsi obat kadaluarsa. Peristiwa ini bermula, ketika anaknya yang tengah demam mengikuti imunisasi posyandu puskesmas di lingkungan rumahnya pada Senin (10/3) lalu.

BACA JUGA : MENDAG TINJAU STOK DAN HARGA KEBUTUHAN DI PASAR CIRACAS, SEMUA STABIL DAN AMAN 

Saat itu, petugas medis memberikan obat paracetamol atau penurun panas badan untuk diminum di rumah. Setelah tiga hari meminum obat, demam sang anak menurun.
Namun, pada saat yang bersamaan, tubuh korban mulai memerah dan muncul ruam kulit di beberapa bagian tubuh.
”Setelah tiga kali minum, panasnya memang turun, tapi muncul ruam di badan, wajah, dan leher,” ujar N saat dikonfirmasi, Kamis (13/3).
N yang bingung melihat kondisi anaknya segera memeriksa botol obat yang diberikan oleh petugas medis di posyandu.
Setelah memeriksa botol tersebut, N kaget dan baru mengetahui bahwa obat yang diminum anaknya diduga sudah kedaluwarsa karena keterangan pada botol menunjukkan periode kedaluwarsa pada Februari 2023.

Setelah mengetahui obat tersebut kedaluwarsa, N langsung membawa anaknya ke IGD di salah satu rumah sakit di wilayah Bekasi Timur.
Tak lama setelah ditangani petugas, demam korban mulai menurun. Akan tetapi, ruam kulit anaknya hingga kini masih belum menghilang.
“Sampai sekarang sudah ada perubahan cuman belum hilang,” jelas dia.
Merasa dirugikan dan dinilai mencelakakan bayinya, N kemudian meminta pertanggungjawaban. N pun mengaku kediamannya sempat didatangi sejumlah pegawai puskesmas setelah kabar anaknya menjadi korban obat kedaluwarsa menyebar di lingkungan rumahnya.
Namun, N gat sankecewa dengan sikap pegawai puskesmas tersebut karena tidak mempunyai iktikad baik untuk mempertanggungjawabkan kelalaiannya.
N mengatakan, pegawai puskesmas tersebut justru memintanya untuk tetap mengecek kondisi kesehatan bayinya yang kini masih dirawat di rumah sakit.
“Dia cuma bilang, ‘Oh ya, ibu ini obatnya sudah bagus dari Primaya, ibu dilanjutkan dulu sambil saya cek’,” ungkap dia.

BACA JUGA : WASPADAI BENCANA SUSULAN, PERSONEL POLSEK KALIBA BONE, TINGKATKAN PALTROLI DAN SELALU INGATKAN WARGA 

Lolos sortir imbas banjir sebagai alasanya tak masuk akal. N kecewa dengan alasan yang disampaikan pihak puskesmas atas lolosnya obat kedaluwarsa hingga menyebabkan anaknya masuk IGD.
Ia mengungkapkan, pihak puskesmas beralasan obat tersebut lolos sortir akibat banjir. Menurutnya, alasan tersebut tak masuk di logikanya
“Enggak masuk akal dong, alasannya banjir, obat dari tahun 2023, kecuali dari dua bulan yang lalu,” imbuh dia. Kompas.com sudah menghubungi kepala puskesmas terkait untuk meminta konfirmasi. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban.

TABLOID BOLA

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments