JAKARTA “tabloid nusantara” – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebelumnya sempat disebut meminta uang tebusan Rp5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air, kapten Philip Mark Mehrtens. Namun muncul video bantahan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang mengklaim dirinya tidak pernah minta uang tebusan berapapun nilainya. Egianus bahkan menegaskan bahwa pembebasan pilot Susi Air hanya akan dilakukan apabila pemerintah Indonesia memberikan kemerdekaan untuk Papua.
Namun sayangnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, mengaku tak tahu soal uang tebusan yang diminta KKB Papua untuk membebaskan Philip Mark Mehrtens.v“Makannya saya tanya, itu info dari mana,” ujar Yudo Margono seperti dikutip Kilat.com dari YouTube Metro TV, Kamis, 13 Juli 2023.
Namun dalam pemberitaan sebelumnya, Panglima TNI juga tidak menampik terhadap uang tebusan 5 miliar apabila memang menjadi solusi bagi pembebasan pilot Susi Air. Menurutnya tidak ada yang salah dari langkah pemerintah menyanggupi uang tebusan Rp 5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
READ ALSO : JEFFRY BOMANAK KLAIM PANGLIMA KODAP III NDUGAMA, EGIANUS DAN SABBY SAMBOM MERADANG
Yudo berpendapat, pemenuhan uang tebusan itu merupakan upaya kemanusiaan demi keselamatan nyawa Methrtens maupun masyarakat di sekitar. “Yang jelas itu tadi untuk damai dan kemanusiaan, apalagi menyangkut nyawa manusia, baik pilot maupun masyarakat setempat, artinya tidak ada apapun yang seharga itu,” kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Oleh karena itu, Yudo menyebut bahwa pemerintah bakal memenuhi permintaan tersebut demi keselamatan semua pihak. Ia pun berpendapat, langkah pemerintah menuruti permintaan kelompok kriminal tidak akan menjadi preseden buruk karena pemerintah lebih mengutamakan kemanusiaan. “Kemanusiaan kan enggak ada harganya, enggak bisa dihargai seberapa pun, apabila ini menyangkut keselamatan nyawa manusia,” ujar Yudo.
READ ALSO : SEBAGAI NEGARA BERDAULAT, NKRI TIDAK AKAN PERNAH TUNDUK PADA KST PAPUA
Tak ambil pusing soal uang tebusan yang diminta KKB Papu, Yudo mengaku kini pihaknya hanya fokus memikirkan cara bernegosiasi untuk menyelamatkan kapten Philip. “Yang jelas kita akan tetap mengutamakan negosiasi dengan damai,” tuturnya lagi. Negosiasi damai untuk menyelamatkan kapten Philip akan terus dilakukan pihaknya, karena ia tak ingin masyarakat menjadi korban. “Pasti korbannya masyarakat kalau TNI gunakan kekuatannya. Akhirnya negosiasi dengan kita dahulukan sisi Bupati dari tokoh-tokoh masyarakat,” jelas Yudo.
Soal tebusan uang Rp5 miliar yang diminta KKB Papua, Kapolda Papua sebelumnya menyebutkan telah menyiapkan uang tersebut. Namun uang tebusan itu baru bisa diberikan Kapolda Papua, apabila pihaknya diizinkan langsung bertemu dengan KKB Papua.
Meski sudah disiapkan, namun beberapa waktu lalu ketua KKB Papua, Egianus Kogoya, menyebut uang tebusan itu adalah omong kosong. Lewat sebuah video, ia mengaku bingung mengapa pihaknya disebut meminta uang tebusan lima miliar. “Seluruh media dikatakan Kodap III minta uang lima miliar, itu dari mana saya minta uang lima miliiar,” tegasnya seperti dikutip Kilat.com dari Twitter @yaniarsim, Kamis, 13 Juli 2023.
READ ALSO : INDIKASI CARI LOGISTIK, OTK YANG DIDUGA SIMPATISAN KKB SERANG PERSONEL SATGAS DAMAI CARTENZ
Alih-alih uang, Egianus hanya menyebut pihaknya menangkap kapten Philip agar Papua bisa merdeka. Sementara itu, 1 Juli 2023 lalu adalah pembatasan akhir yang dilakukan KKB Papua untuk pembebasan kapten Philip. Bahkan KKB Papua juga sempat mengeluarkan ancaman akan menembak kapten Philip, jika permintaan mereka agar Papua merdeka tak diwujudkan pemerintah Indonesia. Terhitung sudah lima bulan lamanya, pilot Susi Air itu disandera KKB Papua sejak 7 Februari 2023. Bahkan disebutkan Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, kondisi kesehatan kapten Philip kini juga sudah mulai menurun.
