JAKARTA“tabloid nusantara” – Personel Satuan Tugas Ops Damai Cartenz 2023 dihadang di jalan oleh sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Kamis, 13 Juli 2023. Mereka dihadang saat mengantarkan satu anggota Satgas Damai Cartenz yang mengalami sakit untuk berobat ke Rumah Sakit Paniai.
Kepala Satgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Donny Go, saat dihubungi dari Jayapura, Papua, membenarkan informasi tersebut. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIT. Donny memaparkan, penyerangan tersebut teridentifikasi dilakukan oleh 7 orang pelaku.
READ ALSO : JEFFRY BOMANAK KLAIM PANGLIMA KODAP III NDUGAMA, EGIANUS DAN SABBY SAMBOM MERADANG
”Para pelaku menghadang mobil anggota yang sedang dalam perjalanan ke RSUD Paniai. Mereka langsung menyerang dengan senjata tajam ketika anggota hendak turun dari mobil untuk menghentikan aksi tersebut,” kata Donny. Ia menuturkan bahwa ketika membuka pintu mobil untuk merespons penghadangan, tiba-tiba dari belakang salah satu penyerang melempar kapak ke arah mobil. Kapak itu membuat kaca pecah dan melukai pelipis kiri anggota Satgas Ops Damai Cartenz.
Donny menuturkan, anggota Satgas Damai Cartenz terpaksa melepaskan tembakan untuk menghentikan penyerangan tersebut. Para pelaku juga hendak merampas senjata api milik anggota Damai Cartenz. ”Mereka hendak merampas senjata api milik anggota, tapi tidak berhasil. Hal ini karena respons cepat anggota yang melepaskan tembakan untuk menghentikan aksi para pelaku. Mereka langsung kabur ke dalam hutan setelah melakukan aksi tersebut,” ujar Donny.
Melihat kejadian penyerangan yang dilakukan OTK terhadap kepolisian anggota Satgas Damai Cartenz perlu dicurigai bahwa penyerangan tersebut merupakan upaya pemenuhan logistik dari kelompok Kriminal bersenjata (KKB), walaupun ada kemungkinan dilakukan oleh OTK untuk kepentingan lain. Indikasi ini dapat dilihat dari adanya upaya perampasan senjata milik personel Satgas Damai Cartenz.
Mengetahui kondisi KKB yang saat ini terjepit, terisolisir dan berpindah-pindah sangat dimungkinkan bahwa mereka sekarang berusaha memanfaatkan simpatisannya untuk memenuhi logistik mereka yang semakin hari semakin berkurang karena pergerakannya dibatasi oleh aparat keamanan di wilayah Kabupaten Nduga. Segala cara akan mereka lakukan walaupun harus dengan kekerasan dan kekejaman dengan mengorbankan nyawa orang lain.
READ ALSO : SEBAGAI NEGARA BERDAULAT, NKRI TIDAK AKAN PERNAH TUNDUK PADA KST PAPUA
Mempertimbangkan kondisi ini tentunya aparat keamanan akan semakin disiplin dalam menerapkan siaga tempur. Kedisiplinan, kewaspadaan dan kesiapsigaan akan mengurangi munculnya keriugian jiwa dan kerugian materiil lainnya.
