Terlihat dari beberapa massa aksi yang banyak merupakan teman sekolah korban sempat meneteskan air mata mengenang Gamma.
“Kami tak percaya Gamma adalah kelompok gangster sehingga kami meminta polisi segera mengungkap kasus sebenar-benarnya,” tutur teman satu kelas korban, Belva.
Gadis belia ini mengenang Gamma sebagai sosok baik, ceria, tidak pernah neko-neko, dan aktif sebagai petugas pengibar bendera (paskibra)
“Tolong pak polisi, tunjukan bukti-bukti yang disembunyikan dari kasus ini,” tambah Belva.
Tidak hanya teman almarhum Gamma, alumni SMKN 4 Semarang, Ryan Tama mengatakan, aksi malam ini bagian dari solidaritas.
“Kami menuntut keadilan. Polisi harus usut kasus ini secara tuntas,” ucapnya.
Ryan pun sangat menyayangkan narasi yang dilempar polisi ke publik bahwa Gamma adalah pelaku tawuran atau gangster.
Mereka menilai, kasus ini ada bumbu-bumbu yang di dalamnya dibesar-besarkan.
Almarhum Gamma dikenal sebagai pribadi cukup baik, berprestasi, tidak pernah neko-neko, jadi kenakalan remaja itu sangat jauh daripada kepribadian korban,” ungkapnya.