back to top
Jumat, Januari 24, 2025
spot_img
BerandaNEWSKRIMINALPOLISI TANGKAP PELAKU DEEPFAKE PRESIDEN PRABOWO, KORBANNYA 11 ORANG

POLISI TANGKAP PELAKU DEEPFAKE PRESIDEN PRABOWO, KORBANNYA 11 ORANG

JAKARTA,tablidnusantara.com” – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri berhasil mengungkap kejahatan yang menggunakan teknologi kecerdasan (artificial intelligence/AI) berupa deepfake yang mencatut nama dan wajah Presiden Prabowo Subianto serta sejumlah pejabat negara lainnya.

Brigjen Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri menjelaskan bahwa deepfake merupakan teknologi berbasis AI yang mampu menciptakan video, gambar, atau audio palsu dengan tingkat realisme tinggi.

Kemajuan teknologi ini sering kali disalah gunakan dengan memanfaatkannya sebagai tindakan kriminal.

BACA JUGA : 1 JENAZAH KORBAN KEBAKARAN GLODOK KEMBALI DATANG KE RS POLRI, SAAT INI JUMLAH TOTAL 12 KORBAN 

“Deepfake memanfaatkan kecanggihan AI untuk memanipulasi konten visual dan audio, sehingga terlihat autentik meskipun sepenuhnya palsu,” kata Himawan pada konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/1).

Himawan juga menambahkan meski deepfake acap kali digunakan untuk tujuan hiburan, namun penggunaannya juga sering kali melenceng menjadi alat penyebar informasi palsu atau hoax.

Sebagai contohnya adalah penyalahgunaan identitas pejabat negara dan figur publik untuk tindak kejahatan.

“Contoh yang sempat menghebohkan adalah video deepfake mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang dibuat seolah-olah menghina Donald Trump pada tahun 2018. Padahal, pidato tersebut tidak pernah terjadi,” tambahnya.

BACA JUGA : LIBUR PANJANG, WHOOSH SIAPKAN 173 RIBU KURSI UNTUK MEMENUHIN KEBUTUHAN PERJALANAN MASYARAKAT

Melihat penyalahgunaan teknologi AI seperti deepfake yang semakin banyak disalah gunakan, Polri meningkatkan intensitas patroli siber.

Penuturannya, hasil penyelidikan, ditemukan sebuah video manipulatif yang diunggah oleh akun Instagram pelaku, @chandra_cchen, pada 13 November 2024 lalu. Video ini kemudian disebarluaskan melalui akun lain, @indoberbagi2025.

Pada video yang tersebar menampilkan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat seolah-olah sedang menawarkan bantuan kepada masyarakat. Video itu bahkan mencantumkan nomor WhatsApp untuk dihubungi oleh masyarakat.

Sebagai alih-alih menerima bantuan, kemudian masyarakat yang mengikuti instruksi di video tersebut diminta untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi.

Setelah uang ditransfer, namun bantuan yang dijanjikan tidak pernah datang. Hingga saat ini, polisi telah mengidentifikasi 11 korban, dengan total kerugian mencapai Rp30 juta selama empat bulan pelaku beroperasi.

“Pengungkapan kasus ini penting untuk menjaga kredibilitas Presiden Prabowo Subianto dan kabinetnya, serta menghindari ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah,” ungkap Himawan.

BACA JUGA : DATA PENERIMA BANSOS BERUBAH, WARGA YANG BELUM TERDAFTAR DAN LAYAK MASIH BISA AJUKAN 

Terungkapnya kasus ini berkat laporan polisi dengan nomor LP/A/3/I/2025/SPKT.DITTIPIDSIBER/Bareskrim Polri tertanggal 14 Januari 2025. Dari penelusuran dan penyidikan kasus tersebut polisi berhasil menangkap seorang tersangka berinisial AMA (29) di Lampung Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.

Polri juga masih memburu tersangka lain berinisial FA dan mengidentifikasi dalang utama di balik sindikat kejahatan siber ini, yang diduga melibatkan jaringan terorganisasi.

Pelaku disebut raup untung puluhan juta rupiah dari aksi kejahatan tersebut.

TABLOID BOLA

RELATED ARTICLES
Tabloid Nusantara
Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments