PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Ketua Korps Marhaen Indonesia Kabupaten Kepulauan Yapen, Ignatius Aninam menilai bahwa Isu Papua merdeka di Kabupaten Kepulauan Yapen jangan dijadikan objek untuk institusi plat merah dan oknum pejabat tertentu. Kami menilai situasi di Kab. Kepulauan Yapen merupakan cipta kondisi atau dengan kata lain “to bring the target to our direction” yang lebih kepada pengkondisian dari kelompok tertentu untuk beberapa motif di antaranya: motif jabatan, ekonomi dan atau motif kekuasaan.
Salah satu atau gabungan dari motif tersebut bisa saja terjadi. Jika situasi di Kab. Yapen merupakan cipta kondisi dari kelompok tertentu yang berdampak pada ketentraman dan kenyamanan masyarakat yang kemudisan menjadikan masyarakat yang akan menjadi korban. Kami minta dibentuk tim gabungan Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih untuk turun dan menginvestigasi hal ini.
READ ALSO : RUSAK KEDAMAIAN BUMI CENDERAWASIH, MASYARAKAT KOMPAK MENOLAK KST PAPUA
Menyikapi penanganan keamanan di Yapen menurut Aninam bahwa pihaknya memandang sebagai hal yang berlebihan, karena masyarakat di wilayah yang telah kami sebutkan dalam catatan sejarah merupakan wilayah yang selama ini sangat tenang dan sangat jauh dari adanya info mengenai kelompok KKB. Dengan adanya hal tersebut justru menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen.
Silahkan saja jika ada pihak yang mau lakukan survei terkait keyakinan adanya KKB di wilayah-wilayah tersebut, sebab hampir sebagian besar masyarakat di Kepulauan Yapen mengetahui bahwa hal-hal tersebut mendekati tahun politik selalu terjadi, sehingga dapat dikatakan hal ini semacam Gimik.
READ ALSO : CARI PERHATIAN, KKB SENGAJA LAKUKAN AKSI TEROR DI BANDARA KENYAM
Perlu untuk kita ketahui bersama bahwa proses Pepera 1963 itu Orang Serui lah yang menjadi jaminan dalam proses integrasi Irian Barat ke NKRI, oleh sebab itu Komando meminta Kodam XVII cenderawasih untuk dapat memberikan pencerahan terkait KKB di Kab. kepulauan Yapen saat ini.
Sementara itu pasca penggrebekan markas KKB, Plh Waka Ops Damai Cartenz, Joko Sulistio mengatakan, bahwa pengerebekan markas KKB di Kampung Ambaidiru itu adalah penindakan dan penegakan hukum terhadap KKB Papua. Sebab, KKB ini melakukan tindakan kriminal dengan membakar alat berat excavator dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora pada 29 Mei 2023 lalu di Kampung Woda, Distrik Rainbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen. “Pasca-penggerebekan, situasi keamanan di Kabupaten Kepulauan Yapen secara umum aman dan kondusif,” terangnya. Hingga saat ini, personel gabungan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Kepulauan Yapen masih terus meningkatakan patroli guna mencegah timbulnya gangguan-gangguan dari KKB yang dapat terdampak kepada aktivitas masyarakat.
READ ALSO : TEROR KKB HAMBAT PENDIDIKAN DAN LANGGAR HAM, POTENSI ANCAM GENERASI MUDA PAPUA
Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP Herzoni Saragihpun dalam pernyataannya menepis isu miring soal pengungsian warga Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen. Isu ini beredar liar di media sosial pasca penggerebekan markas Kelompok Kriminal Bersenjata oleh aparat keamanan. “Masyarakat Ambaidiru baik-baik saja dan beraktivitas seperti biasa, tidak ada yang mengungsi ke hutan,” ungkap Saragih dalam rilis, Kamis 22 Juni 202.
Ia menegaskan, kehadiran anggota kepolisian di Ambaidiru untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Mereka menjaga ketertiban dan keamanan di Kampung Ambaidiru. Saragih menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok yang berseberangan dengan NKRI. “Situasi kamtibmas di Ambaidiru dan wilayah Yapen secara umum tetap aman dan kondusif setelah penggerebekan markas KKB di wilayah tersebut,” katanya.
READ ALSO : PELAKU PENYERANGAN POS TNI MAYBRAT HINGGA 4 PRAJURIT GUGUR, DIVONIS 18 TAHUN
Ia mengimbau kepada masyarakat tetap bersatu dan menjaga situasi agar tetap kondusif. Pihaknya juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar yang beredar di media sosial.