Pasukan TNI dikerahkan ke Myanmar untuk ikut melakukan aksi kemanusiaan membantu penanggulangan bencana gempa bumi mengerikan di Myanmar.
JAKARTA,tabloidnusantara. Pemerintah Indonesia melalui pasukan TNI dikerahkan ke Myanmar untuk ikut melakukan aksi kemanusiaan membantu penanggulangan bencana gempa bumi mengerikan di Myanmar.
Gempa dengan magnitudo 7,7 itu telah meluluhlantakkan Myanmar dan hingga kini setidaknya sudah lebih dari 2000 orang meninggal dunia.
Meskipun terjadi bencana alam, namun kecamuk perang saudara di negeri itu belum juga berakhir.
Bahkan, junta militer Myanmar mengabaikan seruan gencatan senjata dan terus melakukan serangan terhadap kelompok pro-demokrasi.
Sebelumnya, pada Senin (31/3), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memerintahkan pasukan untuk menyiapkan alutsista dan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.
Misi kemanusiaan yang disiapkan mencakup operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), evakuasi medis, distribusi logistik kemanusiaan, pendirian pos medis lapangan, serta dukungan stabilisasi awal di wilayah terdampak.
Bantuan ini ditujukan untuk sekitar 230.000 pengungsi yang membutuhkan pertolongan segera.
Untuk mendukung kelancaran operasi, TNI akan mengerahkan alutsista berupa KRI Rajiman (Kapal Rumah Sakit), pesawat C-130 Hercules, helikopter Caracal, dan helikopter Super Puma.
Sebanyak 312 personel dari berbagai satuan juga akan diterjunkan guna memastikan keberhasilan misi kemanusiaan ini.
Misi ini sangat penting karena kondisi Myanmar memang membutuhkan bantuan pihak lain.
Beberapa negara tetangga juga akan melakukan hal yang sama, mengingat betapa mengerikan bencana yang dialami Myanmar.
Junta militer yang berkuasa menolak usulan gencatan senjata dan justru meningkatkan serangan kepada kelompok-kelompok bersenjata.