PAPUA, “Tabloidnusantara.com” – Kelompok teroris bersenjata di Papua (KSTP) terus berulah. Setelah menembak mati seorang prajurit marinir, kelompok teroris Papua ini, kembali bikin onar dengan menyerang pasar tradisional, menembak seorang penjaga kios dan membakar gudang beras.
Serangan yang dilakukan kelompok teroris Papua ini, terjadi di Komplek Pasar Tradisional Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Rabu (23/8) malam. Dalam serangan ini, seorang warga sipil bernama Lukman Ahmad yang sedang menjaga kiosnya ditembak.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan, aksi penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 18.40 WIT. Saat itu, korban bernama Lukman Ahmad (32) sedang berada di kios miliknya.
READ ALSO : MASYARAKAT INDONESIA MENDUKUNG PENEGAKAN HUKUM SECARA TEGAS KEPADA KSTP
Tidak berselang lama, kata dia, korban mendengar suara seseorang mendekatinya dan langsung menembak dengan menggunakan senjata laras pendek. “Saat aparat keamanan TNI-Polri merespons suara tembakan, korban ditemukan terluka dan berdarah di kepala. Namun kondisinya masih sadar,” kata Benny, dalam keterangan tertulis, kemarin. Hingga saat ini, belum ada keterangan atau tanggapan dari KSTP terkait pernyataan Polri ini.
Buntut aksi penembakan tersebut, Benny mengatakan, tim gabungan TNI-Polri sempat melakukan penyisiran di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), tapi tidak berhasil menemukan keberadaan pelaku. Benny menambahkan, pasca penyisiran itu, tim gabungan kembali mendapatkan laporan telah terjadi pembakaran terhadap bangunan Gudang Beras milik Pemda Puncak. Dalam aksi pembakaran tersebut, aparat juga turut mendapati laporan bahwa terdapat suara tembakan pistol yang diduga senjata yang sama untuk menembak korban.
READ ALSO : PBNU APRESIASI LANGKAH KASAD BOYONG SEJUMLAH JENDERAL TNI AD KE PAPUA
Akibat dua kejadian tersebut, Benny mengatakan, aparat gabungan saat ini sedang memperketat penjagaan di wilayah Distrik Ilaga. Selain itu, petugas juga telah dikerahkan untuk mulai menyelidiki dalang aksi serangan tersebut. Kata dia, ada kekhawatiran situasi di sekitar Kompleks Pasar Tradisional Ilaga masih rawan. Sehingga tindakan pengamanan dan patroli terus dilakukan. “Kami juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku serta motif di balik dua kejadian ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, KSTP menyerang Pos Satgas Yonif 7 Marinir di Jalan Yahuli, Paradiso Bawah Km 6, Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. Akbar serangan ini prajurit Marinir Pratu Agung Pramudi Laksono (27) gugur tertembak. TNI mengungkapkan serangan diduga karena KSTP di Yahukimo tak ingin ada Pos TNI-Polri di sana.
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan, informasi serangan KSTP bermula sekitar pukul 11.20 WIT. KKB yang melancarkan tembakan dibalas oleh prajurit yang bertugas di pos tersebut. Aparat TNI bersama personel Satgas Damai Cartenz pun turun ke lokasi untuk mengevakuasi Pratu Agung yang dilaporkan mengalami luka saat kontak tembak terjadi. Pratu Agung pun berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.25 WIT.
READ ALSO : MENINGKATNYA AKSI TEROR KSTP, APARAT KEAMANAN BERLAKUKAN SIAGA SATU DI PUNCAK
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mendapatkan perawatan. Namun Pratu Agung dilaporkan meninggal pada pukul 12.40 WIT. Sementara Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan, Pratu Agung meninggal sebelum dirawat. Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Menanggapi serangan tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menyebut, ulah beringas KSTP itu sudah tidak bisa ditolerir. “Aparat harus segera menindak tegas dan keras para pemberontak ini,” kata Sahroni kepada wartawan, kemarin. Dia menyebut, korban akan terus bertambah jika KSTP tidak ditindak tegas. Sebab itu, Sahroni meminta aparat TNI-Polri segera memberantas habis KSTP di Papua. “Karena selain akan menjatuhkan lebih banyak korban, bila tidak segera diberantas habis, akan menurunkan wibawa kedaulatan negara,” ucapnya.
Politisi Partai NasDem itu menilai tindakan itu merupakan bentuk provokasi dan terkesan ingin mengusik harga diri serta kedaulatan NKRI. “Selain sudah sangat jahat menembak warga sipil. KSTP ingin mengusik harga diri dan kedaulatan NKRI,” tegas Legislator Dapil Jakarta III ini.
Di jagad Twitter, serangan yang dilakukan kelompok Papua ini bikin geram sejumlah pegiat dunia maya. Akun @yaniarsim berharap, aparat tidak tinggal diam. Ia mengaku heran melihat potongan video yang memperlihatkan KSTP menganiaya warga asli Papua. “Teroris bersenjata Papua kembali menganiaya warga, masihkan mereka disebut KSTP,” ujarnya.
Senada disampaikan akun @miun_samin. Menurut dia, aksi kejam sudah kelewatan. Perlu tindakan balasan. “Geram lihat kekejaman kelompok KSTP terhadap Orang Asli Papua,” ungkapnya.
Akun @reza_05 menilai aksi yang dilakukan KSTP sudah masuk kategori teroris. Pemerintah perlu mengevaluasi pengamanan di Papua. “Beginilah jika Pemberontak, Teroris di berikan casing KSTP, Polisi lebih berperan. Karena ada kalimat kriminal. TNI mau bertindak, takut melanggar HAM. Pertanyaan harus berapa banyak lagi TNI-Polri meregang nyawa di Papua,” pungkasnya.
READ ALSO : WAKIL KETUA MPR RI MINTA TNI/POLRI TINGKATKAN TENSI PENANGANAN KSTP