JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Akhir-akhir ini di berbagai media di hebohkan dengan pemberitaan tentang adanya seorang oknum Camat Kenyam , Kabupaten Nduga Papua berinisial MM yang ditangkap aparat keamanan. Yang bersangkutan diduga memberikan bantuan dana kepada kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) pimpinan Egianus Kogoya untuk membeli amunisi.
Analis Politik Karel Susetyo sangat terkejut dengan adanya pemberitaan tersebut, mengingat sebagai aparatur negara yang bersangkutan seharusnya berupaya sekuat tenaga untuk ikut menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI. Hal tersebut juga menjadi catatan penting sebagai salah satu faktor sulitnya menyelesaikan permasalahan di Papua. Fakta ini pun seakan menampar wajah aparat keamanan, yakni TNI-Polri, yang selama ini telah bekerja bertarung nyawa di sana.
READ ALSO : WASPADAI INSTRUKSI SERBUAN EGIANUS KOGOYA
Dalam pembahasan arti sistem pertahanan rakyat semesta disebutkan bahwa sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan, dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah. Negara Republik Indonesia, dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman. Dinyatakan jelas bahwa sistem pertahanan rakyat semesta melibatkan seluruh warga termasuk didalamnya aparatur Negara.
Membahas tugas-tugas TNI yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia No 34 tahun 2004 pasal 7, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
READ ALSO : BUKTI KKB SENGSARAKAN RAKYAT PAPUA
Keduanya sangat terkait diamana tugas menegakkan kedaulatan Negara merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk penyelesaian konflik yang ada di Papua. Aparat TNI-Polri sebagai ujung tombak tentunya sudah bekerja maksimal dengan mengorbankan banyak nyawa prajurit yang gugur. Semestinya hal tersebut mendapat dukungan dari aparatur lembaga lainnya.
“Untuk itu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sepatutnya memberikan perhatian lebih dalam pembinaan aparatnya di Papua. Bukan menyerahkan hal tersebut kepada aparat keamanan dan satgas lalu mereka tidak melakukan apa-apa terhadap aparatnya di daerah tersebut,” tegas Karel Susetyo.