Ia menambahkan IH pun menyiapkan identitas palsu ketika menyewa mobil tersebut, yakni dengan memberikan KTP dan KK palsu kepada AS, kemudian dari rangkaian pemindahtanganan dari IH, mobil tersebut akhirnya dijual kepada Sertu AA yang merupakan anggota TNI AL, dengan harga Rp40 juta.
Mobil tersebut sudah dipasang tiga GPS atau alat pelacak oleh penyedia sewa. Namun ketika berada di tangan anggota TNI itu, dua GPS sudah dilepas dan tersisa hanya satu GPS yang masih aktif.
Karena hal tersebut, pemilik mobil yang merupakan penyedia sewa lalu melakukan pencarian mobil itu secara mandiri dengan bermodal satu GPS yang masih aktif itu. Dia pun mengakui bahwa penyedia sewa atas nama Agam sempat melaporkan ke polisi atas dugaan penggelapan mobil itu, tetapi tidak direspons dengan baik.
Setelah melakukan pencarian, pemilik mobil itu menemukan mobil tersebut di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, kemudian di lokasi itu terjadi aksi penembakan saat ada upaya pengambilan mobil tersebut.