TOLIKARA, “tabloidnusantara.com” – Menyebarnya pemberitaan dan foto yang menarasikan adanya intervensi Dandim 1716/Tolikara yang hadir bersama Kapolres Tolikara di ruangan Sirekap KPU Tolikara yang diisukan mengakibatkan perang antar pendukung dapat dipastikan merupakan berita bohong atau HOAX.
Atas pemberitaan HOAX ini, setelah dikonfirmasi di lapangan, bahwa yang benar adalah kehadiran Dandim 1716/Tolikara dan Kapolres di Aula GIDI Karubaga, Kab. Tolikara Provinsi Papua Pegunungan merupakan kegiatan mediasi oleh KPU Kab. Tolikara, Bawaslu, Kapolres dan Dandim 1716/Tolikara dengan Para Saksi Pasangan Calon (Paslon) terkait Pleno Terbuka Pilkada Serentak Tahun 2023 tingkat Kabupaten, Sabtu (7/12/2024).
Saat dikonfirmasi, Dandim 1716/Tolikara Letkol Inf Justus B. Mara menegaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat adanya kumpulan massa dari Distrik Gilubandu dan Distrik Telenggeme yang protes karena ada nya perbedaan hasil suara di lapangan dengan data yang dimasukan di sirekap sehingga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka Dandim dan Kapolres berupaya memediasi menenangkan massa.
“Tidak benar bahwa Dandim dan Kapolres intervensi, itu HOAX, justru kami memegang teguh netralitas, ingin suasana tetap tenang, aman dan damai,” tegas Dandim.
“Kehadiran saya selaku Dandim bersama Kapolres tidak benar mengakibatkan perang antar pendukung, itu semua HOAX. Justru kegiatan mediasi tersebut berakhir damai dan aman serta massa dapat kembali dengan aman ke tempat masing-masing,” imbuhnya.
Dandim 1716/Tolikara juga menghimbau kepada masyarakat untuk jangan terprovokasi oleh berita-berita atau informasi HOAX yang bertujuan untuk membuat suasana menjadi gaduh, kacau dan bahkan anarkis.
“Mari bersama-sama menjaga kedamaian di Tanah Papua Tanah yang diberkati ini,” tutup Dandim.