back to top

Senin, Desember 23, 2024
Advertisement
More
    BerandaEKONOMIGELOMBANG PENGUNGSI NDUGA, PICU KETIDAKSTABILAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PAPUA

    GELOMBANG PENGUNGSI NDUGA, PICU KETIDAKSTABILAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PAPUA

    JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Konflik antara aparat TNI/Polri dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, pada tanggal 26 hingga 29 Mei 2023. Peristiwa ini telah menciptakan gelombang pengungsi yang berdampak negatif terhadap stabilitas dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut.

    Dalam insiden ini, Tim Operasi Damai Cartenz, yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia, melaporkan bahwa tidak ada anggota polisi yang terluka, sementara OPM mengklaim telah menewaskan tujuh anggota TNI. Selain itu, tujuh warga sipil yang dicurigai menjadi bagian dari “kelompok kriminal bersenjata” berhasil ditangkap oleh TNI/Polri, dan salah satu dari mereka telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan tahun 2022.

    Pengungsi Nduga akibat teror KKB (zona-damai.com)

    READ ALSO : PANGLIMA TNI : OPERASI MILITER PENYELAMATAN PILOT SUSI AIR ANCAM KESELAMATAN WARGA

    Akibat konflik ini, ratusan warga Kabupaten Nduga terpaksa mengungsi. Pertikaian verbal yang terjadi baru-baru ini telah memperkuat rasa takut dan ketidakamanan di masyarakat. Otomi Gwijangge, seorang warga Nduga, menggambarkan situasi ini dengan mengatakan, “Telinga saya sampai sakit.”

    Selain Nduga, OPM juga telah menetapkan beberapa wilayah lain seperti Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Pegunungan Bintang, dan Sorong-Maybrat sebagai “wilayah perang”. Namun, pada 2 Juni, Otomi melaporkan bahwa tidak lagi terdengar suara tembakan di Nduga.

    Menurutnya, dalam beberapa pekan terakhir ini, eskalasi kontak senjata di wilayah tersebut terjadi. Pada pertengahan April, TNI menetapkan status operasi “Siaga Tempur” setelah beberapa anggota TNI gugur dalam pertempuran. Analis telah memperingatkan bahwa operasi ini berpotensi meningkatkan intensitas kekerasan dan rasa takut di masyarakat.

    Sementara itu, pengungsi yang berlindung di pertigaan Batas Batu Sekolah Dasar Negeri 1 Kenyam masih merasa tidak aman untuk kembali ke rumah mereka. Menurut Tim Operasi Damai Cartenz, jumlah pengungsi tercatat mencapai 162 orang, dengan mayoritas adalah wanita dan anak-anak.

    READ ALSO : FREDDY NUMBERI : BELANDA MAU BIKIN PAPUA MERDEKA ADALAH MIMPI

    Konflik ini tidak hanya berdampak pada keamanan, tetapi juga mengganggu sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi di Papua. Dengan layanan kesehatan dan pendidikan yang terganggu, serta sektor ekonomi yang terpengaruh, tingkat IPM di Papua terancam menurun. Upaya pemulihan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terdampak perlu segera dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari konflik ini.

    TABLOID BOLA

    Tabloid Nusantara
    Tabloid Nusantarahttps://tabloidnusantara.com/
    Membuka Wawasan Dan Mencerdaskan
    RELATED ARTICLES

    Most Popular

    Recent Comments