PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun merespons soal pro-kontra yang muncul terkait dirinya dinilai bukan Orang Asli Papua (OAP) untuk memimpin Provinsi Papua. “Sebenarnya biasa saja, dinamika itu. Di mana pun daerah itu pasti ada dinamikanya, dan Insyaallah dinamika itu akan kita lalui dengan baik,” ujarnya saat ditemui wartawan usai acara pelantikan di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Selasa, 5 September 2023.
READ ALSO : SOROTI PEMBUNUHAN MHICELLE KURISI, KOMNAS HAM MINTA POLISI USUT TUNTAS
Ridwan Rumasukun sebelumnya ditunjuk sebagai Plh Gubernur Papua oleh Kemendagri seiring Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap KPK terkait kasus suap, 11 Januari 2023. Bersama dua nama lain, nama Ridwan Rumasukun disodorkan DPR Papua sebagai calon Pj Gubernur untuk disampaikan ke Presiden Jokowi. Pj Gubernur Papua tersebut dinilai melalui tim penilai akhir yang dipimpin Jokowi.
Ridwan Rumasukun menjelaskan selama 40 tahun sejak 1984, dirinya sudah mengabdi sebagai ASN di Papua. Lamanya waktu pengabdian di Papua, kata dia diharapkan bisa menjadi bukti untuk masyarakat. “Saya mulai bekerja di sana (Papua) tahun 1984, sudah jadi pegawai di sana. Tahun depan pas 40 tahun,” katanya. Menurutnya dengan berjalannya waktu masyarakat bisa menilai kinerjanya selama menjabat Pj Gubernur Papua.
“Sesuai arahan presiden, arahan Mendagri bahwa pelaksanaan tugas tidak boleh berhenti. Roda pemerintahan harus tetap berjalan. Pembangunan harus tetap berjalan sebagaimana biasanya,” kata dia melanjutkan.
READ ALSO : KEPOLISIAN BERUSAHA KERAS UNGKAP KASUS TERBUNUHNYA AKTIVIS KEMANUSIAAN MICHELLE KURISI DOGA
