JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Sebelumnya diberitakan, sebanyak 55 warga Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya kembali dipulangkan ke Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur setelah mengungsi selama 1 tahun 8 bulan akibat teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebelumnya 22 orang sudah dipulangkan lebih dahulu. Proses pemulangan pertama dilakukan pada 14 April 2023 lalu. Kali ini pada hari Senin tanggal 24 April sebanyak 55 orang yang terdiri dari 15 KK dipulangkan dengan dikawal ketat Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat.
Kembalinya warga Maybrat yang dilakukan secara bertahap ini dilakukan setelah situasi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya berangsur kondusif setelah peristiwa pembantaian warga sipil dan 4 anggota TNI AD oleh separatis pada tahun 2021. TNI pun telah membangun 16 pos pengamanan. “Untuk situasi Maybrat sampai saat ini masih kondusif. Kami telah membangun 16 Pos TNI Angkatan Darat di Kabupaten Maybrat, bisa mencover yang selama ini dikhawatirkan,” jelas Komandan Korem (Danrem) 181/PVT, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan kepada detikcom, Jumat (12/5/2023).
READ ALSO : KKB LUMPUH, TNI-POLRI SITA BARANG PENTING TERCECER MILIK KKB PAPUA
“Tujuan kami bukan menakuti masyarakat, kami hanya memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan para pekerja yang akan melakukan pembangunan terutama jalan di tiga kabupaten tersebut,” ungkapnya. Jenderal berpangkat bintang satu itu menjelaskan bahwa masing-masing pos dihuni 20 hingga 30 prajurit. Kehadiran TNI AD di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat. Pihaknya juga mengaku bahwa selain 16 pos di Kabupaten Maybrat, TNI juga membangun 6 pos di Kabupaten Sorong Selatan dan 6 pos di Kabupaten Tambrauw.
“Jadi, dimana ada kampung di situ ada TNI hal ini diharapkan agar masyarakat merasa nyaman. Di beberapa kampung masyarakat sudah kembali setelah tinggalkan kampung selama 2 tahun, sementara masyarakat yang belum kembali ke kampong memilih tetap menetap karena masalah pendidikan. Anak mereka sudah bersekolah di kota,” jelas Komandan Korem (Danrem) 181/PVT.
READ ALSO : SIKAP SUKUISME BERPOTENSI TIMBULKAN KONFLIK SOSIAL
Sebagai upaya untuk menjaga keamanan, para prajurit juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti dikutip dalam berita di detik.com Korem 181/PVT membuat 2 satgas di bidang pendidikan dan kesehatan. “Ada dua satgas yang kami buat yaitu Satgas Pendidikan dan Satgas Kesehatan. Untuk Satgas Pendidikan kami membuat perpustakaan keliling dengan mengajar di kalangan anak SD,” ujarnya. Sementara itu Satgas Kesehatan diarahkan untuk membuka Puskesmas keliling dari kampung ke kampung untuk memberikan pelayanan kesehatan,” tutupnya.