Minggu, Mei 19, 2024
BerandaBENCANA ALAMUPAYA KEMANUSIAAN BENCANA KEKERINGAN PAPUA TERHAMBAT GANGGUAN KKB

UPAYA KEMANUSIAAN BENCANA KEKERINGAN PAPUA TERHAMBAT GANGGUAN KKB

JAKARTA, tabloidnusantara.com” – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto mengungkapkan bahwa upaya pengiriman bantuan Pemerintah Pusat ke Kabupaten Puncak, Papua Tengah sempat mendapatkan gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam pemgiriman bantuan, Suharyanto menerangkan bahwa terdapat dua jalur pendistribusian logistik ke Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, yang saat ini dilanda kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan dan diiringi cuaca dingin ekstrem.

READ ALSO : PASCA SERANG POS BRIMOB YAHUKIMO, DUA ANGGOTA KKB TEWAS DITEMBAK APARAT GABUNGAN

Jalur pertama, menurut Suharyanto adalah via darat menggunakan sepeda motor yang bisa memakan waktu hingga berjam-jam untuk bisa sampai ke lokasi. Jalur kedua, lanjutnya, yakni melalui pengiriman pesawat udara. “Nah kadang-kadang pada saat pendistribusian logistik lewat udara ini diganggu oleh kelompok kriminal bersenjata, KKB, sehingga itu juga yang menghambat. Tapi TNI juga sudah turun, Kementerian Sosial juga turun,” kata Suharyanto ditemui di Royal Ambarrukmo, Sleman, Selasa (1/8).

bantuan dari Pemerintah Pusat telah sampai ke lokasi dan terdistribusikan di antaranya ke masyarakat pengungsi. (regional kompas)

Ia tak merinci jenis gangguan dari KKB tersebut. Namun, dia memastikan bantuan dari Pemerintah Pusat telah sampai ke lokasi dan terdistribusikan di antaranya ke masyarakat pengungsi. “Kita sudah mengirim berbagai macam bantuan antara lain beras 50 ton, motor trail 3, makanan siap saji 3 ribu paket, kemudian juga ada tenda, matras, selimut dan barang-barang lainnya,” tambahnya.

Suharyanto menyebut dirinya dan Menko PMK Muhadjir Effendy dijadwalkan tiba di Kabupaten Puncak, Rabu (1/8). Dia mengatakan pemerintah akan mencari penyebab sekaligus solusi jangka menengah dan jangka panjang untuk masalah tahunan di daerah tersebut. “Memang hampir setiap tahun terjadi itu karena masyarakat kan tinggal di ketinggian, ketika terjadi fenomena el nino di sana malah turun hujan es sehingga tanaman jagung itu mati,” ungkapnya.

“Nanti kerja sama dengan TNI Polri di sana, apakah nanti mereka ditempatkan dalam satu titik sehingga keamanan terjamin. Makanya nanti jawabannya setelah kita meninjau lapangan secara rinci,” sambung Suharyanto.

Sebelumnya, Kemensos menyatakan mengirim bantuan logistik sebanyak 17,1 ton kepada masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Adrianus Alla memastikan bantuan tersebut telah terdistribusi dan diterima masyarakat setempat sejak Rabu (26/07). Ia mengatakan stok bantuan logistik baik di gudang di Timika maupun di Lapangan Sinak sudah nihil.

“Bantuan seberat 17,1 ton merupakan akumulasi dari penambahan bantuan termasuk penambahan seberat 2 ton dari PT Freeport yang berisi sarden dan biskuit,” kata Adrianus melalui keterangan tertulis, Selasa (1/8). Adrianus menjelaskan penyaluran dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan helikopter milik TNI AU dan pesawat sewaan ke Lapangan Terbang Sinak.

Jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

READ ALSO : PEMERINTAH BAHU MEMBAHU DENGAN TNI AMANKAN PENDISTRIBUSIAN BANSOS KE PAPUA

Dua Heli EC-725 Caracal TNI AU HT-7201 yang digunakan untuk droping Bansos dari Panglima TNI dengan tujuan Bandara Sinak.

Adrianus menyampaikan bantuan diangkut menggunakan Helikopter Caracal, Air Fast Twin Otter, dan pesawat sewaan berjenis caravan. “Penerbangan menuju lokasi bencana kelaparan, merupakan area sulit dan menghadapi tantangan keamanan. Untuk itu, selama proses pengangkutan bantuan, Kemensos bahu membahu dengan TNI AU,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, memicu gagal panen dan mengakibatkan enam orang meninggal.

Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut gagal panen membuat warga kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak 3 Juni 2023. “Kekeringan itu juga menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia. Diduga dikarenakan diare dan dehidrasi,” kata Abdul dikutip dari Antara, Senin (31/7).

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Minggu (30/7), bencana kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa. Petugas telah melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap korban meninggal.

Presiden Joko Widodo pun telah memerintahkan kepada Menko PMK, Menteri Sosial, BNPB, dan juga di daerah, di Papua untuk segera menangani secepat-cepatnya kondisi di sana. Begitu pula TNI agar militer mengawal pasokan makanan di distrik-distrik tersebut.

READ ALSO : MAKIN BERANI, KKB SERANG POS BRIMOB POLDA PAPUA BKO POLRES YAHUKIMO

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments