JAKARTA, tabloidnusantara. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia siap berunding dengan Amerika Serikat soal pemberlakuan tarif impor AS baru sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia. Hal tersebut didasari dari kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald J. Trump pada 2 April lalu dijadwalkan mulai berlaku besok, (9/4).
Dalam pidatonya di acara panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Prabowo menegaskan pentingnya menjaga hubungan bilateral yang sehat antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama di tengah tantangan global akibat perang dagang.
“Kita akan menyampaikan kita ingin hubungan yang baik, hubungan yang adil, hubungan yang setara, resiprokal. Jadi, apa yang mereka minta masuk akal, wajib kita hormati,” kata Prabowo dalam pidatonya pada Senin, (7/4).
Prabowo menilai, pemimpin-pemimpin Amerika Serikat tentu mementingkan kepentingan rakyat mereka. Tetapi ia percaya Indonesia memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan perang dagang.
Sementara, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi ke Washington DC untuk membuka ruang negosiasi dengan pemerintahan AS. Namun, negosiasi ini diakui tidak mudah karena kursi Duta Besar RI untuk AS telah kosong sejak Juli 2023, setelah Rosan Roeslani ditarik pulang dan kini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi.
“Pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah US (United States),” kata Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis pada Jumat, (4/4).
Pada kesempatan lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah-langkah strategis, termasuk penyederhanaan dan penghapusan regulasi yang menghambat perdagangan internasional, terutama Non-Tariff Measures (NTMs).
“Hal ini juga sejalan dalam upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan menarik investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” ungkap Airlangga dalam pernyataan tertulis, Kamis, (3/4).
Tim lintas kementerian dan lembaga disebut telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS. Koordinasi dilakukan beserta perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional. “Pemerintah akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC,” ucap Airlangga.