JAYAPURA, “tabloidnusantara.com” ~ Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih Ny. Eka Muh. Saleh Mustafa memimpin Serah Terima Jabatan dan Tradisi Korps Pejabat Kodam XVII/Cenderawasih di Aula Tony A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Senin (15/5/2023).
Demikian disampaikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam keterangannya.
Kapendam XVII/Cenderawasih mengatakan bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memimpin acara Serah Terima Jabatan dan Tradisi Korps Pejabat Kodam XVII/Cenderawasih yaitu Jabatan Danrem 172/PWY dari Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring, S.H., S.E., M.M kepada Kolonel Inf Dedi Hardono, S.I.P.
READ ALSO : BERIKAN KENYAMANAN MASYARAKAT, 16 POS PENGAMANAN TNI DIBANGUN DI MAYBRAT
“Kegiatan dilaksanakan di Aula Tony A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, dihadiri oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, S.E., Irdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Mukhlis, S.A.P., M.M.,para Danrem jajaran Kodam XVII/Cenderawasih, para Asisten dan Pamen Ahli, Perwira LO, para Komandan/Kepala Badan Pelaksana Kodam, para Dandim jajaran Korem 172/PWY, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XVII/Cenderawasih beserta pengurus dan prajurit serta PNS Kodam XVII/Cenderawasih.
Mengawali kegiatan tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih mengucapkan selamat datang kepada Kolonel Inf Dedi Hardono, S.I.P., yang telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih Ksatria Pelindung Rakyat.
“Saya menyampaikan bahwa semua Perwira yang bertugas di Kodam XVII/Cenderawasih harus berjiwa petarung. Dalam bertarung itu adakala kita menang, tapi ada yang menang dan harus ada yang kalah atau drow, tidak mungkin dua-duanya menang pasti ada yang kalah,” ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih.
“Saya mencari hikmah dari petarung, ternyata petarung itu bukan soal menang, drow atau kalah, petarung itu yang dinamakan petarung kita dia menang, dia tidak jumawa atau dia tidak menyombongkan diri atau dia tidak menjalankan lawannya, kenapa karena dia akan menang. Bila tidak ada lawan, kalau dia bertarung sendiri mau menang sama siapa, justru ada lawan yang dihadapinya, maka dia akan menjadi unggul, karena dia harus bersyukur kepada lawannya, itu kalau dia menang. Kalau dia seri berarti dua-duanya ini saling menutupi dengan yang lainnya. Tetapi petarung tidak pernah mengenal kalah, dia akan bangkit dan mengisi lembaran-lembaran atau petarung-petarungnya dengan lebih.”
“Ada pepatah mengatakan mikul duwur mendem jero, bilamana setiap momen dan waktu itu ada nilai dan arti keberadaan kita sebagai seorang pemimpin. Yang terpenting sekecil apapun pemimpin berbuat harus bernilai dan berarti bagi prajuritnya, bagi masyarakatnya dan bagi organisasinya, dan ini harus kita tanamkan,” tambah Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa.
“Jangan pernah berhenti untuk melakukan karya-karya terbaik dimanapun kita berada sampai titik darah penghabisan, walaupun sampai pensiunan kita, selama kita masih punya keinginan berbuat yang terbaik lakukanlah.”
READ ALSO : SIKAP SUKUISME BERPOTENSI TIMBULKAN KONFLIK SOSIAL
“Karena saya percaya bahwa sebaik-baiknya manusia, sebaik-baiknya lelaki adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain. Karena saya sangat yakin, sebaik-baiknya insan manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain. Lakukanlah itu dan jangan pernah berhenti dimanapun engkau berada. Karena sampai dengan titik akhir kita hidup, itulah yang akan dihitung seberapa jauh kita membawa bekal di kemudian hari,” jelas Mayjen TNI Muh. Saleh Mustafa.
Tak hanya itu, Pangdam XVII/Cenderawasih mengajak kepada seluruh Perwira, Ibu-ibu, keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih untuk menjadikan hubungan kekerabatan dan kekeluargaan untuk saling berinteraksi positif.
“Kalau itu kita lakukan maka kehidupan ini akan terasa indah. Mari kita perkuat hubungan silaturahmi ini untuk membangun organisasi TNI AD kedepannya yang lebih baik,” tutup Pangdam XVII/Cenderawasih.
Otentifikasi : Pendam XVII/Cenderawasih.