Penyanderaan Pilot Susi Air Phillip Marthens bermula dari disabotasenya pesawat Susi Air oleh KKB pada 7 Februari 2022. Melansir Antara, pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak. Padahal pesawat seharusnya kembali lagi ke Timika pukul 07.40 WIT. Dua jam berselang, pesawat Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB.
Maskapai Susi Air langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi. Namun pesawat tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dalam pernyataan tertulisnya mengaku pihaknya bertanggung jawab atas sabotase pesawat Susi Air. Perusakan dilakukan setelah landing di Lapangan Terbang Apro, Selasa 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT.

READ ALSO : NEGARA DIMINTA JANGAN TUNDUK KEPADA KKB, PEMERINTAH UTAMAKAN PILOT SUSI AIR SELAMAT
Juru bicara KKB itu juga mengaku telah menyandera pilot asal Selandia Baru. Sebby mengatakan tidak akan melepaskan Phillip Marthens sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab. Ia menyebut Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Eropa, harus bertanggung jawab karena telah mengirim senjata dan melatih TNI-Polri melawan warga Papua.
Dengan dasar itu, kata dia, maka pilot akan menjadi jaminan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Eropa, Amerika dan Australia untuk bicara karena mereka yang mengirim peralatan perang kepada Indonesia, melatih mereka untuk bunuh kami selama 60 tahun. “Oleh karena itu satu pilot disandera,” kata Sambom dalam pesan suara, 7 Februari 2023.
Profil Pilot Susi Air, Warga Kebangsaan Selandia Baru
Pilot pesawat Susi Air masih menjadi korban penyanderaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua hingga kini. Sebelumnya pilot berkebangsaan Selandia Baru itu akan menerbangkan pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Papua. Adapun profil pilot pesawat Susi Air yang kini disandera KKB Papua akhirnya terungkap lewat dokumen keamanan penerbangan. Diketahui bahwa pilot tersebut bernama Phillip Mark Mehrtens. Warga berkebangsaan Selandia Baru itu lahir pada 16 September 1986.

Berdasarkan Surat Panglima TNI nomor R/SC-88/WWW/1/2023/Sin tanggal 25 Januari 2023 tentang Surat Keterangan Security Clearance Philip dinyatakan aman untuk terbang. “Setelah diadakan penelitian serta pertimbangan security dinyatakan belum ada hal-hal yang memberatkan bagi yang bersangkutan, maka diberkan izin kepada satu warga negara asing, mitra kerja dan PT Asi Pudjiastub Aviation,” tulis surat tersebut.