Selain itu, penyelesaian konflik keamanan juga menjadi faktor krusial dalam menjaga ketahanan energi nasional. Menteri Arifin menekankan bahwa pembangunan EBT memerlukan stabilitas dan keamanan yang memadai. Upaya kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan EBT di Papua dan Kalimantan.
READ ALSO : CARI PERHATIAN, KKB SENGAJA LAKUKAN AKSI TEROR DI BANDARA KENYAM
Meskipun terdapat potensi besar dalam pengembangan EBT, tantangan yang dihadapi tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penyelesaian konflik keamanan di Papua harus menjadi prioritas utama agar pembangunan infrastruktur dan pengembangan IPM Papua dapat berjalan lancar. Dalam konteks ini, upaya-upaya diplomasi, dialog, dan inklusi harus terus diperkuat untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Papua.
Pengembangan EBT di Papua dan Kalimantan memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, meningkatkan kemandirian energi, dan melindungi lingkungan. Namun, keselamatan dan stabilitas wilayah harus dipastikan agar potensi ini dapat diwujudkan secara optimal, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat Papua dan Kalimantan.
