Lebih lanjut ia menjelaskan setiap tahun Pelni dapat memberangkatkan sekitar 5 juta penumpang setiap tahun, khususnya pasca Covid-19 berakhir. Lalu untuk pergerakan penumpang tertinggi berada di wilayah Indonesia bagian tengah sebesar 40,3%, disusul area timur sebesar 35,8% dan terakhir area barat sebesar 23,9%.
“2022 penumpang Di 4,8 juta setahun. Kemudian di 2023. Di posisi 5,1 juta penumpang, sekarang ini sampai dengan November kita sudah berada di 5,4 juta penumpang,” tambahnya.
Anda menambahkan pihaknya mengajukan usulan replacement hingga penambahan kapal. Namun untuk saat ini pihaknya akan membuka layanan non-seat untuk mengakomodir permintaan dari masyarakat.
“Pelni menyampaikan atau mengajukan, mengusulkan adanya replacement kapal berikutnya nanti tahapan penambahan kapal. Terkait dengan non-seat pada prinsipnya kami mengakomodir permintaan dari masyarakat,” ujar Anda.
“Jadi kalau nggak ada permintaan dari daerah-daerah persinggahan kapal tersebut tidak ada permintaan non-seat, kita juga gak akan melakukan non-seat itu sendiri. Tetapi fasilitas yang diberikan kepada non-seat sama dengan fasilitas yang seat dan dipastikan dari aspek keselamatannya juga sesuai dengan persyaratan,” tambahnya lagi.