Sabtu, September 28, 2024
BerandaHANKAMPANGDAM CENDERAWASIH SESALKAN PT YANG TAK KOORDINASI DENGAN TNI/POLRI

PANGDAM CENDERAWASIH SESALKAN PT YANG TAK KOORDINASI DENGAN TNI/POLRI

PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyesalkan kejadian penyerangan terhadap 22 pekerja pembangunan Puskesmas dari PT Gloria Papua Permai yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP). Akibat teror tersebut satu pekerja meregang nyawa dan tiga lainnya mengalami luka berat

Namun Pangdam juga menyesalkan sikap perusahaan yang tidak berkoordinasi dengan pihak TNI dan atau Polri. “Mengapa mereka malah meminta perlindungan pada pihak KSTP?.  Seharusnya mereka minta perlindungan kepada aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri. Sehingga kami bisa memberikan pengawasan, pengamanan dan memberitahu kalau ada hal hal yang perlu diwaspadai,” kecamnya.

READ ALSO : TNI TEMBAK SATU ANGGOTA KSTP PELAKU PENYERANGAN DI KAB PUNCAK

Satgas Operasi Damai Cartenz mengevakuasi korban penyerangan KKB di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (19/10/2023). (dok : kompas.id)

Menurutnya sangatlah tepat apabila pihak perusahaan lebih awal berkoordinasi dengan aparat keamanan.  Pihak TNI dan Polri sebagai aparat keamanan tentunya memiliki pengalaman, sehingga diharapkan perusahaan-perusahaan yang akan masuk ke pedalaman-pedalaman di Papua dapat melapor ke pihak aparat keamanan. Kejadian dengan motif seperti ini juga sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu saat PT Istaka Karya mengadakan pembangunan di kabupaten Nduga.

Selain itu, Mayjen TNI Izak Pangemanan menghimbau setiap pekerja yang akan bekerja di pedalaman Papua agar membekali diri dengan ilmu bela diri. “Dengan ilmu bela diri, para pekerja minimal bisa melawan. Pekerja ini kan jumlahnya lebih besar dari KSTP yang menyerang. Kalau ada dasar bela diri tentu bisa melawan,” sambungnya.

Bahkan Pangdam Cenderawasih ini menawarkan jasa. “Bila ada perusahaan yang ingin pekerjanya kami latih, kami bersedia melatih selama satu bulan. Selain bela diri mereka juga akan dilatih bagaimana menggunakan senjata tajam sebagai alat pertahanan sehingga mereka bisa melawan saat diserang,” tegasnya.

Pernyataan Pangdam tersebut merupakan reaksi kepada perusahaan-perusahaan yang selama ini bekerja di pedalaman Papua dan mempunyai perjanjian dengan KSTP. Pernyataan ini sekaligus peringatan agar mereka yang mempunyai proyek di Papua bekerjasama dengan aparat keamanan dan menolak kerjasama dalam bentuk apapun dengan kelompok separatis. Kerjasama dengan KSTP artinya pengkhianat negara.

READ ALSO : TAKUT TEROR KSTP BERLANJUT, WARGA ERONGGOBAK MENGUNGSI KE POS TNI

Salah Satu Pekerja proyek pembangunan Puskesmas Wilayah Kepala Air di Kabupaten Puncak yang selamat dari serangan KKB. (dok : rri.co.id)

Dari keterangan salah satu pekerja yang ditemui di Timika, diketahui bahwa sehari sebelumnya pihak KSTP sudah mengumpulkan mereka di depan camp. Namun keesokan paginya mereka tetap bekerja. “Pagi itu yang disuruh jaga tiba-tiba menghilang. Dan saat kami istirahat siang minum kopi dia tiba-tiba muncul dengan kelompok yang menyerang kami, ” aku Newi.

Dijelaskannya, saat itu yang jaga beserta masyarakat dipisahkan. “Kami disuruh kumpul di dalam tenda. Tiba tiba mereka mengeluarkan pistol dan memanah satu teman kami. Begitu mereka panah teman kami yang lain, kami langsung lari,” bebernya.

Diperoleh info bahwa aksi KSTP ini merupakan protes, dimana perjanjian awal bahwa apabila proyek pembangunan Puskesmas Omukia berjalan, maka uang keamanan langsung diserahkan kepada KSTP wilayah Kepala Air, namun sampai saat ini uang keamanan belum diberikan.

READ ALSO : KORBAN PENYERANGAN KSTP BELUM DITEMUKAN, APARAT MASIH PATROLI RADIUS TKP

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments