JAKARTA “tabloidnusantara.com” – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengurungkan rencana menembak mati pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens. Mereka juga bersedia untuk membebaskan Philips. Dua bulan lalu OPM mengirim video ancaman akan menembak Philips jika Pemerintah Indonesia tidak berdiolog dengan mereka. Ancaman itu disampaikan sendiri oleh Philips dalam pesan video.
Juru bicara OPM, Sebby Sambom, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan pesan kepada Egianus Kogoya, pemimpin pasukan OPM yang menyandera Philips, terkait untung rugi jika membunuh Philips. “Kami sampaikan bahwa pilot itu bukan musuh, dia adalah sahabat dekat dari negara tetangga kami di wilayah pasifik, yaitu Selandia Baru,” kata Sambom saat dihubungi Tempo, Ahad, 2 Juli 2023.
READ ALSO : PANGLIMA TNI : PROSES NEGOSIASI PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR DISERAHKAN KE PJ BUPATI NDUGA
Sambom mengklaim mayoritas rakyat Selandia Baru dan Australia mendukung Papua merdeka. Sehingga demi menghargai hubungan mereka, Sambom menyampaikan pesan kepada Kogoya jika membunuh pilot tidak ada untungnya. Ia mengatakan, justru jika membebaskannya akan bernilai politik dan akan dihargai. “Maka panglima (Kogoya) setuju dan diplomat umumkan itu. Jadi panglima setuju untuk bebaskan pilot tapi sebelum bebaskan, Jakarta harus mau bicara dengan kami, Selandia Baru juga sama,” kata Sambom.
Ketua Dewan Diplomatik dan Urusan Luar Negeri Papua Barat, Akouboo Amatus Douw, mengatakan OPM akan menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi hukum kemanusiaan internasional. “TPNPB OPM kini akan menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa mereka berkomitmen kuat untuk melindungi hukum humaniter internasional,” kata Akouboo lewat keterangan tertulis, Jumat, 30 Juni 2023.
READ ALSO : DUA BATALYON KODAM IM DAN KODAM I/BB SIAP AMANKAN PERBATASAN RI-PNG
Dia mengklaim OPM memiliki itikad baik pada kemanusiaan dan kebebasan serta menghormati kehidupan masyarakat dan semua makhluk hidup, sebagaimana dibuktikan dengan tiga bulan pertama jaminan kehidupan kepada pilot asal Selandia Baru tersebut. “Seluruh dunia akan melihat bahwa TPNPB di bawah Egianus Kogoya ingin mengukir sejarah bangsanya dan memiliki reputasi yang baik. Itu sebabnya dia sekarang mencari solusi, bukan untuk hal lain atau membunuh orang yang tidak bersalah,” kata Akouboo. Pesan Akouboo berbanding terbalik dengan pesan ancaman Egianus Kogoya, yang menyandera Philips sejak Februari 2023.
Sebelumnya, OPM mengirim ancaman yang disampaikan oleh Philips Max Mehrtens dalam pesan video pada Jumat, 27 Mei 2023. Dalam video tersebut, tampak Philips diapit oleh Egianus Kogoya dan pasukannya. Video tersebut dikirim oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom. “Militer Papua kasih dua bulan lagi untuk semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya,” kata Philips dalam video.
READ ALSO : PEMERINTAH DAN APARAT KEAMANAN TIDAK AKAN GEGABAH SELAMATKAN PILOT SUSI AIR
Lebih lanjut, Akouboo mengatakan secara khusus OPM memiliki dua tuntutan utama kepada Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins. Kepada Presiden Jokowi, Akouboo meminta agar pemerintah Indonesia menarik personel militer dan membuka hati dan pikiran untuk mendengarkan permintaan rakyat Papua Barat. Permintaan itu yakni dilakukannya negosiasi perdamaian yang dimediasi secara internasional tentang masa depan Papua Barat dan pembebasan Philips.
Sama halnya dengan tuntutan kepada Perdana Menteri Selandia Baru, Akouboo meminta dia untuk mendengarkan permintaan OPM untuk negosiasi perdamaian yang dimediasi secara internasional.