JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Dalam setiap kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu menegaskan bahwa paradigma pembangunan nasional saat ini bukan Jawa atau Sumatrasentris, namun harus beriorentasi Indonesiasentris. Sejak awal pemerintahannya, Kepala Negara telah berkomitmen membangun Indonesiasentris yang dimulai dari tanah Papua. Komitmen tersebut tidak hanya sekedar slogan saja, namun komitmen itu diikuti dengan adannya Instruksi Presiden (Inpres) percepatan pembangunan kesejahteraan Papua dan Papua Barat. Regulasi-regulasi itu semua ada dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional, bahkan khusus Papua hal itu menjadi program prioritas nasional.
Selain mendukung kemajuan Papua, pembangunan berbagai sektor diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu pembangunan yang bisa dilihat adalah dari segi pembangunan infrastruktur. Sebut saja Stadion Papua Bangkit dan Jembatan Youtefa yang telah berdiri megah di Papua sebagai sarana pendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2021 dimana Papua dipercaya untuk menjadi tuan rumahnya.
READ ALSO : KOMITMEN SATGAS YONIF R 200/BN BERSAMA MASYARAKAT JAGA KEBERSIHAN KAMPUNG KOBAGMA
Deputi V Bidang Keamanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani seperti yang dikutip dalam www.kemenkopmk.go.id menyampaikan bahwa komitmen pemerintah dalam pembangunan di tanah Papua bukan hanya sekedar memastikan tersedianya infrastruktur saja, namun juga memastikan penguatan sumber daya manusia (SDM).
“Selalu Presiden katakan, kita jangan hanya pendekatan keamanan saja tapi pendekatan kesejahteraan. Bagaimana orang asli Papua dengan kebijakan afirmatifnya bisa mendapatkan pemenuhan hak yang selama ini mungkin belum optimal, termasuk pendekatan budaya,” jelas Jaleswari. Menurutnya, pemerintah memastikan pembangunan SDM bukan hanya harus terpenuhi soal hak pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, namun juga pendampingan secara berkelanjutan, di samping alokasi-alokasi anggaran yang harus tepat sasaran.
READ ALSO : PRIHATIN, SATGAS YONIF 143/TWEJ RENOVASI SEKOLAH DI TAPAL BATAS RI-PNG
Pembangunan pun dirasakan oleh masyarakat Papua. Seperti yang disampaikan Anis Wayag, salah seorang warga Kampung Welarek Kabupaten Yalimo seperti yang dikutip dalam detik.com memuji pembangunan jalan yang ada di Papua. Menurut Anis Wayag dahulu dirinya membutuhkan waktu hingga sebulan untuk berjalan kaki dari kampungnya ke Elelim, ibu kota Yalimo. Namun setelah ada Jalan Trans Papua, hanya butuh sehari saja untuk pergi ke sana. “Ini jalan Jokowi. Jokowi kasih uang, terus jalan ini ada,” ujarnya
Prioritas pemerintah dalam pembangunan jalan Trans Papua adalah memudahkan akses masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Penggunaan jalan ini dapat lebih menghemat pengeluaran bagi dunia usaha, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Sementara di dunia kesehatan, akses jalan sangat memudahkan mereka untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak.
Apresiasi pembangunan di Papua juga datang dari Sekretaris Umum Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Wusabek Wantik yang memuji pembangunan infrastruktur di Papua yang dilakukan di masa pemerintahan Presiden Jokowi. “Sekarang keadaan sudah mulai normal dan bagus. Saya melihat jalan-jalan sudah mulai macet, aktivitas transportasi darat, laut, dan udara juga sudah normal kembali, dan pasar-pasar sudah ramai,” tuturnya.
Terkait pemekaran wilayah, banyak masyarakat Papua yang mendukung. Mereka melihat dengan adanya penambahan provinsi baru maka pembangunan akan lebih gencar lagi dan akan menguntungkan masyarakat. Seperti masyarakat adat Wate di Kabupaten Nabire yang rela menghibahkan 75 hektare tanah adat untuk dijadikan kantor Gubernur Papua Tengah.
Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo menyatakan hibah tersebut adalah dukungan dari rakyat yang luar biasa. Bahkan rumah dinas Bupati juga direlakan untuk digunakan oleh Penjabat Gubernur nanti. “Dukungan dari Masyarakat untuk mempercepat pembangunan DOB ini di luar dugaan, termasuk rumah dinas Bupati yang direlakan untuk digunakan Pj. Gubernur nanti,” katanya beberapa waktu lalu.