PAPUA, “Tabloidnusantara.com” – Aparat gabungn TNI dan Polri masih berupaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Kendala utama pembebasan tersebut, aparat kesulitan menemukan posisi pasti KKB.
Saat ini ada beberapa strategi yang dilakukan aparat untuk menemukan keberadaan KKB dan pilot Susi Air. Salah satunya dengan mempersempit ruang gerak dan memutus jalur logistik terhadap KKB Egianus Kogoya. “Ke depan kita akan memutus jalur logistik semuanya. Kita sekarang sedang mempelajari betul untuk menutup ini sehingga ruang gerak mereka kita lebih persempit,” ujar Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Mapolda Papua, Kamis (10/8/2023).
READ ALSO : LOKASI PENYANDERAAN PILOT SUSI AIR BERPINDAH, PEMERINTAH UPAYAKAN PENDEKATAN HUMANIS
Saat ini KKB piminan Egianus Kogoya itu telah terpojok dan posisinya sudah diketahui. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan, lokasi pelarian KKB hanya di dua wilayah, yaitu Kabupaten Nduga dan Lenny Jaya. Egianus beserta kelompoknya, kata dia hanya berpindah-pindah dari distrik ke distrik kedua wilayah kabupaten tersebut.
“Dia lari diputar di antara dua kabupaten itu saja. Dia masuk di (Kabupaten) Nduga, mulai dari (Distrik) Paro, Mugi, Yige, Yugoru dia berputar nanti kalau sudah ini keluar ke Kuyowage (distrik di Kabupaten Lanny Jaya) balik lagi. Jadi di dua area ini memang dia lebih menguasai,” ujar Irjen Pol Fakhiri di Mapolda Papua, Kamis (10/8/2023).
READ ALSO : ANTISIPASI GANGGUAN KEAMANAN JELANG HUT RI, TNI/POLRI GELAR RAZIA DI PUNCAK JAYA
Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan, hasil evaluasi upaya pembebasan pilot Susi Air menunjukkan beberapa pihak yang diutus untuk bertemu Egianus Kogoya tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan KKB tersebut.
Kendalanya, kata dia Egianus merupakan sosok yang tidak mudah untuk bernegosiasi atau mudah berkomunikasi dengan pihak luar. Apalagi, kata dia medan untuk menuju lokasi Egianus dan anggotanya sulit dilalui. “Memang tempatnya sangat tidak mudah. Kita harus akui memang medan itu sangat susah untuk kita lalui,” ucapnya.
Menurutnya, jalur menuju lokasi kedua wilayah kabupaten itu cukup sulit. Apa lagi, lanjut dia kelompok mereka selalu berpindah tempat saat terdeteksi dan diburu aparat. “Medan yang saya sebutkan tadi memang sangat susah untuk kita lalui. Itu kecuali orang-orang yang lahir dan besar di sana yang bisa menantang dengan daerah-daerah itu,” katanya.
READ ALSO : SETELAH ENAM BULAN DI SANDERA, PM SELANDIA BARU DESAK KKB UNTUK BEBASKAN PILOTNYA