“Masyarakat disini lebih cenderung menanam pala dan cengkeh sehingga hasil perkebunan sayuran menjadi tidak seimbang di pasaran. Oleh karena itu Pertamina masuk melakukan pembinaan melalui program CSR untuk melakukan inovasi sosial dengan mengadakan pelatihan serta membantu pengadaan dan mesin pembuat pupuk kompos dan peternakan,” ujar Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.
Dari pelatihan tersebut, KWT Bougenville mampu menghasilkan pupuk kompos secara mandiri.
“Alhamdulillah ada hasilnya, sekarang kelompok Bougenville sudah bisa menghasilkan pupuk kompos sendiri, dan menjual pupuk di pasaran karena produksi yang melebihi kebutuhan kelompok,” tuturnya.
BACA JUGA : WAPRES GIBRAN RAKABUMING KUNJUNGI RS KARDIOLOGI HASIL HIBAH NEGARA UEA
Terakhir, Edi berharap program CSR ini dapat menjadi program unggulan sekaligus menjadi sumber peningkatan pendapatan masyarakat di Kota Ternate.
“Tentu selain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, program ini dimaksudkan dapat menjadi sarana komunikasi dan sinergi dengan stakeholder di sekitar wilayah operasi dalam mendukung kegiatan operasional,”pungkasnya.**(Rilis Humas Pertamina Papua Maluku)