PAPUA “TABLOIDNUSANTARA.COM” – Tim evakuasi 8 karyawan PT. PTT, yang tewas di tembak KST, menggelar rapat terbatas di Mapolres Mimika yang dihadiri oleh Kaops Damai Cartenz beserta jajarannya dan Dandim 1714/Puncak membahas mekanisme rencana evakuasi dan keamanan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, S.H., M.H. dalam keterangannya, sangat menyayangkan atas telah terjadinya insiden pembunuhan keji tersebut, karena untuk kesekian kalinya berulang dan berulang. Terlebih lagi kekejaman diluar akal nalar dan akal sehat dengan mengabaikan rasa kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia dengan dalih merasa teraniaya dan ingin merdeka serta hidup mulia, tapi kenyataannya malah memperpanjang penderitaan masyarakat Papua.
“Sudah tidak terhitung berapa kali KST telah melakukan aksi kekejamannya, baik memperkosa dan membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa. Guru, tenaga pengajar dan tenaga Kesehatan pun jadi korban sampai hilang nyawa,” ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih, “Jumat (4/3/2022).
“Belum lagi menyerang, menembak dan membunuh aparat keamanan TNI Polri yang sedang bertugas mengabdi untuk rakyat Papua,” tambahnya.
BACA JUGA : GEROMBOLAN KST TEMBAK KARYAWAN PTT SAAT PERBAIKI BTS DI ILAGA DAN SERANG SATGAS KODIM
Bahkan KST membakar dan merusak fasilitas umum mulai sekolah, Puskesmas dan fasiltas lainnya dijadikan sasaran, serta milik pribadi warga masyarakat yang tidak berdosa.
Seiring keseriusan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat melakukan membangunan untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah Papua.
“Namun semua dikacaukan dengan melancarkan aksi biadabnya dan sadis menghilangkan nyawa manusia yang bukan dari kelompoknya, bahkan membanggakan diri atas perbuatannya yang telah membunuh sesama manusia, menghilangkan nyawa manusia dengan ringannya serta tidak ada rasa cinta kasih Tuhan di dalam hati mereka,” jelas Kolonel Inf Aqsha.
Diawal bulan Maret 2022, tepatnya hari Kamis (3/3) yang belum lepas dari ingatan masyarakat, bagaimana gerombolan KST menyerang dan menembak aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kab. Puncak yang sedang memperbaiki saluran air hingga mengakibatkan Prajurit TNI Pratu Heriyanto tertembak dibagian leher.
Demikian pula sehari sebelumnya Rabu (2/3) kekejaman KST ditunjukkan dengan membunuh dan membantai karyawan PT. Palaparing Timur Telematika (PTT) yang sedang menjalankan tugas mulianya untuk pembangunan masyarakat Papua dibantai keji hingga mengakibatkan 8 orang karyawan terbunuh bertempat di Kampung Beoga, Distrik Ilaga, Kab. Puncak berjarak sekitar 20 km dari lokasi penembakan Prajurit TNI Pratu Heriyanto. Kejadian pembunuhan 8 orang karyawan PT. PTT berawal saat karyawan tersebut sedang melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Terkomsel, kemudian tiba-tiba diserang dengan brutal dan mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 1 orang selamat.
Atas ulah kebrutalan KST dengan mengabaikan HAM tersebut telah menjadi sorotan bukan hanya di Papua dan Nasional, namun duniapun mengutuk tindakan kekerasan yang tidak berperi kemanusiaan.
Sepanjang bulan Februari 2022 juga cukup banyak kekejian yang dilakukan oleh KST, antara lain pada hari Sabtu (19/2) penembakan anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kab. Puncak yang mengakibatkan Praka Firmasnyah tertembak dan luka dibagian bahu, serta penembakan karyawan PT. Martha Tunggal Teknik (MTT) mengakibatkan 1 orang atas nama GM tertembak dibagian ketiak.
Pada hari Minggu (20/2/) saat berlangsungnya kegiatan Ibadah Minggu, KST membakar pemukiman penduduk tidak berdosa di Distrik Omukia Kab. Puncak.
Demikian pula pada bulan Januari 2022, KST kembali menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya mengakibatkan luka tembak dibagian paha kaki kanan tembus kebelakang.
“Pelanggaran HAM berat, terus dilakukan oleh KST, kekejaman selama awal tahun 2022 dijadikan pembenaran oleh KST dengan kedok berjuang untuk tujuan mulia dan dendam yang tidak masuk akal diluar nalar. Nyawa begitu mudah dihilangkan, perbuatan ini sejak dulu dilakukan, bahkan dengan bangganya memamerkan kekejamannya,” terang Kapendam XVII/Cenderawasih.
BACA JUGA : TIM INVESTIGASI LANJUTKAN USUT HILANGNYA SENJATA SATGAS KODIM
Aksi teror selalu dilakukan KST bahkan pelecehan dan pemerkosaanpun dilakukan kepada warga masyarakat sipil ynag tidak berdosa, tidak memikirkan dampak psikologis dan masa depan korbannya.
Beberapa kilas balik kekejaman dan kesadisan yang dilakukan oleh KST sejak 2018 sampai dengan 2021 terhadap warga sipil di Papua.
CATATAN KEKEJAMAN KST TAHUN 2018-2021
- Tanggal 16 Febuari 2018, KST menembak Mobil LWB di Mil 61 Timika, mengakibatkan 1 Karyawan PT KPI Luka luka.
- Tanggal 22 Maret 2018, KST menembak Pesawat Dimonim Air di Bandar Udara Kenyam, Kab. Nduga 1 orang Co Pilot mengalami Luka-luka.
- Tanggal 24 Maret 2018, KST melakukan pembakaran terhadap bangunan sekolah SD, SMP dan Rumah Sakit di Banti, tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 13 April 2018 KST menyandera, merampok dan memperkosa guru di Arwanop Tembagapura, 8 orang Guru menjadi Korban Penganiayaan.
- Tanggal 25 Juni 2018, KST menembak Pesawat Trigana Air di Bandara Kenyam, Kab Nduga, mengakibatkan 1 orang Pilot mengalami Luka luka, 3 orang meninggal dan 1 anak kecil luka bacok.
- Tanggal 2 November 2018, KST melakukan penembakan terhadap Warga Sipil di Kampung Popome, Distrik Mokoni, Kab Lanny Jaya, mengakibatkan 1 orang Sipil Tukang Ojek meninggal dunia
- Tanggal 12 Nov 2018, KST kembali serang tukang ojek di Kampung Yiwili, Distrik Wiringgambut, Kabupaten Lanny Jaya, mengakibatkan 1 orang tukang ojek terluka.
- Tanggal 1 s.d 6 Desember 2018, KST membantai Pekerja Istika Karya (Pekerja Proyek Jembatan Kali Yigi-Kali Aurak) di Jalan Trans Papua Distrik Yigi, Kab Nduga dan menyerang Pos TNI di Mbua, mengakibatkan 15 orang sipil meninggal dunia, 1 selamat, 3 terluka tembak, sedangkan Prajurit TNI 1 meninggal dunia dan 1 terluka, serta pelaku dari KST 1 Tewas.
- Tanggal 28 Januari 2019, KST menyerang dan menembak Rombongan Bupati Nduga di di Mapenduma.
- Tanggal 6 Februari 2020, KST membakar kios warga dan alat berat Distrik Sugapa Intan Jaya.
- Tanggal 27 Maret 2020, KST menyerang Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 19 Mei 2020, KST menyerang Prajurit TNI di Kampung Mbamogo Distrik Homeo Intan Jaya, tidak ada korban jiwa.
- Tanggal 22 Mei 2020, KST menembak Petugas Medis yang akan melaksanakan tugasnya demi masyarakat dengan mensosialisasi Covid-19 di Distrik Wandai Intan Jaya.
- Tanggal 29 Mei 2020, KST menembak masyarakat sipil tidak berdosa di Magataga tanpa sebab.
- Tanggal 15 Agustus 2020. KST menembak tukang ojek yg tidak berdosa di Intan Jaya tanpa sebab.
- Tanggal 18 Agustus 2020. KST membakar alat berat di Intan Jaya yang mengakibatkan sejumlah escavator terbakar.
- Tanggal 14 September 2020. KST menembak 2 tukang ojek oleh KKB di Distrik Sugapa Intan Jaya tanpa sebab.
- Tanggal 17 September 2020, KST melakukan penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya.
- Tanggal 18 September 2020, KST menembak pesawat di Kab. Intan Jaya.
- Tanggal 8 April 2021, KST pimpinan Nau Waker membakar tiga sekolah yakni SD, SMP dan SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kab. Puncak, Provinsi Papua. Aksi teror ini dilakukan sore hari setelah pada paginya menembak mati seorang guru SD yang punya tugas mulia mencerdaskan anak generasi penerus Papua.
- Tanggal 17 April 2021, KST secara biadab memperkosa Belasan Gadis di Beoga Kabupaten Puncak.
- Tanggal 4 Juni 2021, KST menembak mati 5 Warga Puncak, Ketiga korban tewas yakni, Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, Petena Murib (perempuan) dan Nelius Kogoya di Kab. Puncak.
- Tanggal 2 September 2021, KST membunuh dua pekerja yang sedang membangun jembatan di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
- Tanggal 15 September 2022, KST menganiaya 6 tenaga kesehatan di Kiwirok Pegunungan Bintang, mengakibatkan 4 orang di antaranya luka-luka, 1 orang tewas dan 1 dinyatakan hilang.
Aksi kebrutalan KST tersebut belum lagi mengakibatkan korban dari aparat keamanan TNI Polri yang sedang melaksanakan tugas mengabdi untuk rakyat Papua di wilayah Papua.
Rangkaian kekejaman yang dilakukan oleh KST di wilayah Papua, menjadi buah bibir seluruh masyarakat, karena telah mengabaikan kasih Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia. Para Tokoh dan semua elemen masyarakat berharap kepada gerombolan KST agar sadar dan insaf menjalani kehidupan beragama, hidup dengan kasih cinta damai tanpa kekerasan, hidup dengan aman dan nyaman, membangun Papua secara humanis untuk kesejahteraan seluruh masyarakat yang berada di wilayah Papua. Sadar !!! dan Sadarlah !!!