JAKARTA, “tabloidnusantara.com” – Empat pekerja pembangunan tower BTS di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang dianiaya dan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya berhasil dibebaskan.
Aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi empat pekerja proyek Tower BTS PT. Inti Bangun Sejahtera (IBS), sekitar pukul 09.30 WIT pagi tadi, dengan menggunakan Pesawat PK-RBP milik Tariku Aviation. Evakuasi telah berhasil melakukan penjemputan keempat karyawan yang sebelumnya berada di Distrik Okbab dan telah tiba di Distrik Oksibil sekitar pukul 10.50 WIT,” kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi melalui keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2023.
Proses evakuasi dikawal oleh gabungan TNI-Polri yang diikuti oleh Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi dan 50 personel laen diantaranya Dansatgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 143/TWEJ Letkol Inf. Ari Ismoyo Timor, S.Hub.INT, Direktur PT. IBS Pusat Makmur Jauhari, Pimpinan PT. IBS Pusat, Pejabat Utama Polres Pegunungan Bintang, serta personel Ops Damai Cartenz 2023.
Selain itu, Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, Assisten I Setda Pegunungan Bintang Nicolaus Urobmabin, Kepala Kampung Borban Obet Urwan serta Agus Uropka selaku tokoh masyarakat juga turut hadir dalam kegiatan penjemputan empat pekerja Pesawat PK-RBP Milik Tariku Aviation.
READ ALSO : BUKTI KKB TERJEPIT, BERULAH SANDERA 4 PEKERJA TOWER BTS DAN MINTA TEBUSAN 500 JT
Empat pekerja yang dievakuasi yakni atas nama Asmar dan Feryan Erlangga yang mengalami luka akibat benda tajam namun dalam keadaan sadar. Sementara dua lainnya yakni Peas Kulka dan Senus Lepitalem dalam keadaan baik. Keempat korban kini telah berada di RSUD Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Sementara itu Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan empat pekerja yang disandera KKB di Bandara Okbab, Pegunungan Bintang, sudah dilepaskan. Saat ini tiga dari empat pekerja yang sebelumnya disandera KKB tersebut tengah mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Okbab.
“Informasi yang saya terima dari Kapolres Pegunungan Bintang, mereka sudah diserahkan oleh KKB kepada tokoh agama pada hari Sabtu sore dan langsung dilarikan ke puskesmas untuk dirawat, karena ada luka akibat bacokan. Update terakhir pendarahan pada korban sudah berhasil dihentikan,” ungkap Irjen Fakhiri, Minggu (14/5/2023).
READ ALSO : TNI Bersinergi Tanam 3000 Mangrove Di Pantai Cibery Jayapura
Dikatakan, saat penyanderaan terjadi, satu orang pekerja yang merupakan orang asli Papua (OAP) tidak sempat ditahan oleh KKB dan mengamankan diri ke rumah masyarakat. “Sedangkan yang tiga lainnya sempat dibacok, namun ada satu yang sempat lolos dan melarikan diri ke puskesmas untuk dirawat, yang ditahan hanya dua orang,” jelas Fakhiri.
Lanjutnya, setelah tim negoisasi yang terdiri dari para tokoh agama dan tokoh adat bertemu dengan pelaku, mereka sepakat untuk melepas kedua pekerja tersebut agar bisa dirawat di puskesmas. Hal ini karena dua pekerja tersebut mengalami pendarahan akibat luka bacok.