PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Prajurit TNI Polri memang dididik untuk tak kenal takut, meski berada di medan perang dan dibawah desingan peluru, aparat kebanggaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu tak pernah mundur walau nyawa menjadi taruhannya. Mereka menunjukkan dedikasinya demi masyarakat dan tegaknya kedaulatan negara.
Seperti itulah yang terjadi di Tanah Papua, sebagaimana ditunjukan dalam sebuah video viral ketika prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz berusaha meladeni serangan dan menumpas Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) belum lama ini.
Insiden itu memang sangat mencekam. Tangkapan kamera memperlihatkan detik-detik prajurit TNI Polri berusaha menaklukan KSTP dengan melepaskan tembakan beruntun. Bahkan di tengah hujan tembakan itu, ada sejumlah prajurit TNI Polri yang berusaha lari mendekati sasaran. Aparat kebanggaan Indonesia itu bertarung nyawa saat melawan KSTP yang tak henti-hentinya melakukan tindakan anarkis di daerah itu.
READ ALSO : TNI KAWAL KIRIMAN BANTUAN BENCANA KELAPARAN YAHUKIMO DARI ANCAMAN KSTP
Disinyalir bahwa peristiwa itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, belum lama ini. Saat itu KSTP Papua nekat menyerang Pos Keamanan yang ada di distrik tersebut. Tak terima mendapat serangan itu, prajurit TNI Polri pun melawan dan membalas tembakan. Seakan membangunkan singa yang lagi tidur, itulah yang dilakukan prajurit TNI Polri saat itu. Aparat keamanan ini langsung mengambil tindakan tegas dan terukur. Balasan tembakan itu tak hanya dari dalam pos keamanan, tetapi juga dari atas kendaraan yang sedang berada tak jauh dari pos tersebut.
Yang menegangkan adalah ketika prajurit TNI Polri itu sedang menghujani tembakan ke arah KSTP, sejumlah prajurit pun lompat dari atas kendaraan lalu berlari searah dengan arah tembakan itu. Salah seorang prajurit terlihat memberikan perintah untuk mengikutinya. “Tiga orang ikut saya,” kata pria itu sambil memberikan aba-aba.
Tak lama berselang, beberapa prajurit TNI Polri itu pun langsung meloncat dari atas kendaraan, kemudian bergerak mendekati sebuah gedung yang letaknya tak jauh dari posisi kendaraan itu berada. Tindakan itu diikuti oleh yang lain dan melakukan tindakan yang sama, yakni bergerak cepat menuju sasaran.
Pada saat yang sama, deru mesiu dari atas kendaraan seakan tak pernah berhenti. Tembakan itu terus dilepaskan, sambil sesekali terdengar teriakan sesama prajurit lainnya, “Tembak, tembak, tembak, jangan berhenti,” teriak prajurit terdengar jelas dalam video itu. Di pihak lain, gerakan para prajurit itu ternyata super cepat. Hanya dalam hitungan detik, mereka sudah berada di sekitar gedung yang menjadi sasaran tembakan itu.
Tak diketahui secara pasti apakah saat itu KSTP sedang berlindung di balik tembok gedung tersebut. Tak diketahui pula, berapa banyak anggota KSTP yang berada di lokasi kejadian. Yang jelas, di balik tembakan prajurit TNI Polri tersebut, terdengar pula tembakan balasan yang dilakukan sesekali oleh KSTP. Tembakan lawan itu sepertinya menjadi tanda menyerah. Karena tak lama berselang tak terdengar lagi suara tembakan balasan dari arah yang berlawanan.
READ ALSO : LAKUKAN TINDAKAN SADIS, KEJAM DAN BRUTAL, MASYARAKAT DUKUNG PENUMPASAN KSTP
READ ALSO : VIDEO VIRAL SERANGAN KSTP, TUNJUKKAN TNI/POLRI TAK GENTAR HADAPI SEPARATIS PAPUA
Belakangan ini KSTP masih melancarkan aksinya. Mereka bukan menyerang aparat bersenjata, tetapi menyerang warga sipil yang sedang beraktivitas. Warga sipil yang diserang, adalah para pendulang emas dan buruh bangunan di lokasi yang berbeda. Para pendulang emas yang di serang adalah mereka yang sedang mendulang emas di Kali I, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Penyerangan terhadap pendulang emas tersebut dilakukan juga di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Di tempat ini, dua warga sipil dinyatakan tewas dan tiga orang lainnya menderita luka-luka. Sementara penyerangan terhadap para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, mengakibatkan tujuh warga sipil tewas mengenaskan, sedangkan puluhan orang lainnya selamat.
Belum selesai dengan kasus tersebut, KSTP kembali melancarkan lagi aksinya, dengan menyerang 22 orang buruh yang sedang mendirikan bangunan puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. Dalam serangan mendadak tersebut, seorang buruh jadi korban. Korban itu tewas meregang nyawa, setelah terkena tembakan mematikan dari anggota KSTP.
READ ALSO : APARAT GABUNGAN TEMUKAN LAGI ENAM JENASAH PENDULANG KORBAN KSTP
Selain itu, dua orang buruh lainnya juga menderita luka-luka karena terkena anak panah. Para korban itu kini sudah dievakuasi prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz. Evakuasi juga dilakukan terhadap para buruh yang selamat.
Situasi di Tanah Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan, hingga kini memang belum kondusif. Pasalnya, anggota KSTP tak henti-hentinya melancarkan aksinya menyerang siapa pun yang dianggap berseberangan. Tindakan kejam KSTP itu menimbulkan pula keresahan di kalangan warga setempat. Warga tak bisa beraktivitas dengan baik karena gangguan keamanan yang tiada henti dari komplotan penjahat tersebut.
Hingga saat ini tak bisa dihitung lagi berapa jumlah korban yang gugur gegara tindakan anarkis tersebut. Tak bisa dijumlahkan lagi berapa banyak korban luka yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum daerah. Semua ini terjadi lantaran tindakan KSTP itu telah melampaui ambang batas kemanusiaan. Mereka melakukan tindakan kejam hal mana telah melanggar hak asasi manusia atau HAM.
READ ALSO : BUPATI YAHUKIMO BANTAH BENCANA KELAPARAN YANG SEBABKAN KEMATIAN MASSAL