PAPUA, “tabloidnusantara.com” – Sudah 7 bulan berlalu, Kapten Philip Mark Mehrtens masih disandera Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP). Sayangnya, operasi pembebasan pilot Susi Air itu tak kunjung membuahkan hasil. Namun demikian, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono masih optimistis akan ada kabar baik. “Kami selalu optimistis dengan pendekatan yang baik dari para tokoh agama, (tokoh) adat, dan lain-lain,” kata Julius Widjojono.
Perwira tinggi dengan dua bintang di pundak itu juga menyampaikan harapan agar KSTP segera membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak awal Februari 2023. Julius Widjojono mengungkapkan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan untuk membebaskan Kapten Philip Mark Mehrtens. Baik yang dilakukan para tokoh maupun petugas TNI, Polri, dan instansi lainnya.
READ ALSO : ANGGOTA KSTP TERSANGKA PEMBUNUHAN 4 PRAJURIT TNI POSRAMIL KISOR DILIMPAHKAN KE KEJAKSAAN
Sementara itu ditempat terpisah Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengatakan pencarian Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) mengedepankan jalan damai. Pangdam mengatakan bahwaTNI terus berkomunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda hingga tokoh perempuan untuk membantu negosiasi pembebasan Philip.
“Semuanya mendukung upaya TNI dalam pencarian ini. Kita masih terus mengupayakan negosiasi karena TNI memilih jalan damai dalam menyelesaikan semua permasalahan di Papua, termasuk dalam hal penyanderaan Pilot Philip Mark Mehrtens,” kata Izak dalam keterangan tertulis, Selasa (12/9).
READ ALSO : KONFLIK INTERNAL KSTP HAMBAT PROSES PEMBEBASAN PILOT SUSI AIR
Ia berharap tidak ada korban, baik dari aparat TNI-Polri maupun warga sipil dalam proses pembebasan Philip.”Saya berharap negosiasi dari semua unsur dapat berjalan dengan baik. Semoga secepat mungkin bisa diselesaikan seperti harapan kita bersama,” katanya.
Philip disandera KSTP pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Hingga kini, terhitung sudah sekitar 227 hari atau lebih dari tujuh bulan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu disandera.
Pada 26 Mei lalu, KSTP merilis video yang menunjukkan kondisi Philip. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menyebut KSTP akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan. Meski tenggat waktu sudah lewat, Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramdhani beberapa waktu lalu mengatakan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu masih hidup. “Masih hidup, data intelijen kami meyakini dia masih hidup, masih sehat,” kata Faizal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/8).
READ ALSO : GURU SD INPRES TERBATAS, ANGGOTA TNI AJARI ANAK PAPUA BUDI PEKERTI