SUKABUMI, tabloidnusantara. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendata hingga Minggu malam jumlah warga yang mengungsi akibat terdampak bencana pergerakan tanah, banjir dan longsor pada Rabu (4/12) mencapai 919 kepala keluarga atau 3.023 jiwa.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi mengatakan para pengungsi ini merupakan penyintas bencana pergerakan tanah, banjir dan longsor. Mereka memilih mengungsi karena rumahnya dalam keadaan rusak berat, terisolasi serta kondisi daerah yang rawan terjadi bencana susulan, sehingga lebih memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Para pengungsi ini tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Cikembar, Pabuaran, Lengkong, Simpenan dan beberapa kecamatan lainnya,” katanya.
Sedangkan untuk pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian saat ini sudah mulai merata karena akses menuju lokasi yang awalnya terisolasi sudah mulai dapat ditembus oleh kendaraan meskipun baru dengan sepeda motor atau berjalan kaki, tetapi ada juga disebagian wilayah yang sudah bisa dilewati mobil.
Petugas penanggulangan bencana fokus melakukan evakuasi dan pencarian korban bencana serta membuka akses jalan, juga fokus terhadap pendistribusian bantuan yang diharapkan agar logistik bantuan bisa segera sampai ke lokasi-lokasi yang masih terisolasi untuk meringankan.
Sementara, untuk jumlah warga yang terdampak bencana tercatat sebanyak 847 kepala keluarga (KK) atau 8.477 jiwa dan terancam 440 KK atau 755 Jiwa. Kemudian untuk rumah yang rusak berat sebanyak 1.410 unit, rusak sedang 1.011 unit, rusak ringan 777 unit, terancam 423 unit dan terendam 1.040 yang tersebar di 38 kecamatan.