MOJOKERTO, tabloidnusantara.com – Bencana tanah longsor melanda Jalan Raya Sumber Brantas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis, (3/4). Saat tanah longsor terjadi, sedang meliintas dua kendaraan yang langsung menghempaskannya di jalur penghubung antara Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto tersebut.
Detik-detik peristiwa longsor ini terekam kamera dashcam salah satu pengendara, dan videonya tersebar di media sosial. Dalam video dashcam berdurasi 1 menit 22 detik itu, terlihat dua mobil sedang melaju dari arah Pacet, Mojokerto, menuju Cangar, Batu.
Tiba-tiba, tebing di sisi kanan jalan longsor dan menerjang kedua mobil tersebut. Salah satu mobil diduga jenis pikap warna putih terlihat terangkat, terguling, dan terseret material longsor ke jurang di sisi kiri jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, membenarkan apabila longsor tersebut berdampak pada kendaraan yang melintas. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini, saat media melakukan konfirmasi terhadap peritiwa tersebut,
“Hingga saat ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia. Data ini masih bisa berkembang,” kata Yoie.
Tim gabungan dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Mojokerto telah berada di lokasi untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. Upaya pencarian korban yang mengendarai kendaraan roda empat dan pembersihan material longsor juga sedang dilakukan.
“Kami fokus pada pencarian korban dan pembersihan jalan agar akses bisa segera dibuka kembali,” tambah Yoie.
Selain BPBD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Mojokerto, tim dari BPBD Kota Batu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Batu, Basarnas, serta relawan juga turut membantu proses penanganan dan pencarian korban.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur ini sementara waktu demi keamanan dan kelancaran proses evakuasi,” pungkas Yoie.
Sementara itu, Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, untuk menghindari jalur tersebut selama proses pembersihan berlangsung. Mengingat jumlah wisatawan yang diperkirakan mencapai 25 ribu orang, pengalihan arus dinilai penting untuk mencegah kepadatan lalu lintas.
“Kami mengimbau wisatawan tidak melewati jalur tersebut selama proses pembersihan. Personel Satlantas Polres Batu sudah berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Andi.