PAPUA“Tabloidnusantara.com” – Berberapa kali Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB) pimpinan Egianus Kogoya selama menyandera pilot Susi Air memposting foto dan video dalam menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah Indonesia. Dalam postingannya baik foto dan video beberapa bulan lalu selalu secara sengaja ikut menyertakan sang pilot Philips Mark Mehrten agar kondisinya terlihat oleh khalayak umum. Bahkan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut terlihat berganti-ganti pakaian dan berpose di tengah-tengah anggota KKB.
Kondisi muka dan tubuh yang cerah walaupun agak sedikit lebih kurus dari tampilan sebelumnya menunjukkan bahwa Philips diberlakukan dengan baik oleh Egianus Kogoya cs. Hubungan yang semakin akrab antara yang disandera dan penyandera terlihat dalam beberapa foto dan video yang diunggah. Hanya terlihat kebosanan terpancar dari wajah pilot yang akrab dipanggil Philips tersebut. Dari foto dan video yang diunggah tiga bulan pertama diyakini bahwa kondisi kesehatan Philips sangat baik.
READ ALSO : HARAPAN ULMWP UNTUK MENJADI ANGGOTA TETAP MSG SEPERTI MIMPI
Namun semenjak video ancaman eksekusi dari KKB dan 5 bulan penyanderaan, Philips Mark Mehrten tidak pernah lagi muncul dalam video dan foto yang diunggah Egianus Kogoya. Seperti saat Egianus Kogoya memposting unggahan video bantahannya terhadap tuntutan uang tebusan sebesar 5 miliar tanggal 8/9 Juli 2023, Egianus terlihat hanya bersama anggotanya di dalam suatu tempat perlindungan menyampaikan pernyataannya tanpa ada sosok Kapten Pilot Philip Mark Mehrten di sampingnya.
Postingan kedua berupa video yang diunggah tanggal 13 Juli 2023, Egianus didampingi anggotanya menyatakan dengan tegas bahwa Jeffrey Bomanak tidak pernah ada dalam organisasi TPNPB-OPM Kodap Tiga. Video ini pun tidak ada sosok Philips mendampingi pimpinan Egianus Kogoya dalam menyatakan pernyataannya. Kondisi yang diluar kebiasaan Egianus melakukannya tanpa ada sosok Philips dalam setiap postingan foto dan videonya. Kemanakah Philips?. Indikasi kuat pilot Susi Air Philips Mark Mehrten dalam kondisi kesehatan yang memburuk.
READ ALSO : MASYARAKAT NDUGA MENDERITA AKIBAT TEROR KKB DAN PENCULIKAN PILOT SUSI AIR
Indikasi ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sudah 5 bulan lebih Pilot Susi Air tersebut disandera dalam keterbatasan logistik dan asupan gizi yang kurang. Hal ini disebabkan karena aparat keamanan gencar melakukan pengejaran terhadap kelompok yang sering melakukan aksi teror ini sehingga mempersempit gerakan dan membatasi dukungan logistik KKB. Terlebih KKB harus berpindah-pindah lokasi persembunyian melewati lembah yang dalam dan ketinggian yang curam disertai suhu yang dingin berkisar 14 derajat celcius. Sungguh situasi yang extrim untuk dihadapi Philips yang tidak terbiasa menghadapi kejamnya hutan dan pegunungan di wilayah Kabupaten Nduga.
Kesehatan Philips memburuk juga bisa disebabkan karena Papua adalah daerah Pandemi malaria. Entah malaria jenis Tropicana maupun Tersiana ketika menyerang seseorang tanpa ada perawatan kesehatan yang intensif dan mewadai akan berakibat fatal bagi penderitanya. Sementara hidup KKB dalam pelarian, sangat mungkin tidak ada perawatan kesehatan yang mewadai untuk sang pilot. Kemudian faktor psikologis yang berada di bawah tekanan sebagai sandera kelompok kriminal bersenjata. Itu semua bisa membuat kesehatan akan semakin menurun.
READ ALSO : POLISI TANGKAP PELAKU DIDUGA MEMBAKAR MOBIL DI KOYA KOSO