PAPUA, tabloidnusantara.com – Imbas dari serangan KKB yang terjadi di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua. Pasukan gabungan TNI dan Kepolisian melakukan operasi Bersama dalam mengevakuasi seorang guru yang meninggal dunia.
Pasukan dari Kogabwilhan dan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 tersebut juga melakukan evakuasi terhadap tujuh dari 10 korban serangan yang terjadi Jumat lalu.
Kepala Satgas Damai Cartenz 2025, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani melaporkan proses evakuasi mendapat banyak kendala karena medan atau lokasi distrik yang sangat sulit diakses. TNI-Polri pun harus menggunakan transportasi udara untuk membawa satu jenazah dan tujuh korban lainnya menuju Jayapura.
“Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” kata Faizal, Senin (24/03).
Menurut informasi laporan Satgas, KKB pimpinan Elkius Kobak menyerang 10 orang dengan latar belakang pekerjaan guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk dan wilayah pedalaman Papua lainnya.
Dalam serangan tersebut, seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Rosalia Rerek Sogen meninggal dunia akibat luka tembak. Tiga korban lainnya mengalami lukat berat dan empat korban mengalami luka ringan turut dievakuasi untuk mendapat perawatan di RSAD Marthen Indey, Jayapura.