PAPUA, tabloidnusantara.com – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah dan menyerang warga, kali ini sebanyak tujuh orang guru dan tenaga kesehatan diserang di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3)lalu.
Akibat serangan tak manusiawi tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.
“Yang meninggal itu satu orang saja, atas nama Rosalia Rerek Sogen dari Larantuka (Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur),” ujat N.
N menjelaskan bahwa dari tujuh orang yang diserang, enam di antaranya berasal dari NTT dan satu orang dari Sorong, Papua Barat Daya.
Lanjut N, bahwa para korban terdiri dari enam guru dan satu tenaga kesehatan.
Sementara N, yang mengajar di distrik berbeda, menyatakan saat ini para korban yang mengalami luka telah dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Yowari Sentani dan Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Berikut ini merupakan nama-nama para korban yang mengalami luka.
Videlis Lena, Tari More, Paskalia Liman, Kosmas Paga, Irma Nenobahan, dan Vantiana Kambu.
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom, menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
“Kami bertanggung jawab atas penyerangan ini dan kami telah membunuh enam guru dan tenaga medis serta membakar rumah-rumah agen intelijen,” katanya dalam siaran pers, pada Sabtu (22/3).
Serangan ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah Papua, yang sering kali melibatkan KKB dan aparat keamanan.
Kejadian ini memicu keprihatinan mengenai keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di daerah tersebut.